Dark/Light Mode

ABK Di Cape Town Tanya Konjen RI Cara Beri Suara Di Laut

Jumat, 12 Januari 2024 00:53 WIB
Tim Konsulat Jenderal RI di Cape Town mengunjungi ABK WNI di kapal-kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Waterfront, Cape Town, Afrika Selatan. (Foto KJRI Cape Town)
Tim Konsulat Jenderal RI di Cape Town mengunjungi ABK WNI di kapal-kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Waterfront, Cape Town, Afrika Selatan. (Foto KJRI Cape Town)

RM.id  Rakyat Merdeka - Konsul Jenderal RI di Cape Town, Afrika Selatan, Tudiono, mengunjungi Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) di kapal-kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Waterfront, Cape Town, Rabu (10/1/2024).

Ada 60 ABK WNI dari tiga kapal yang dikunjungi. Mereka bertugas di kapal Sejong milik Korea Selatan, Lance milik Afrika Selatan, dan Niko Maru 68 milik Jepang.

Dalam kunjungan itu,Tudiono didampingi Konsul Kekonsuleran KJRI Cape Town, Faiez Maulana dan Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Cape Town Inoki Nurza. Kunjungan tersebut sejalan dengan misi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan Perwakilan RI di Luar Negeri terkait pelindungan WNI.

Baca juga : Puas Debat Capres Ketiga, Mardiono: Ganjar Bicara Tentang Fakta Dan Data

"Dalam kesempatan itu, tim KJRI Cape Town mendengarkan banyak masukan dan permasalahan yang dihadapi para ABK, termasuk pelaksanaan pemilu 2024," kata Tudiono, dalam keterangan pers, Kamis (11/1/2024).

Terkait kondisi dan hubungan kerja dengan pihak kapal, secara umum tidak ditemukan permasalahan berarti. Umumnya, mereka merasa senang dan nyaman. Pada kesempatan itu, KJRI Cape Town memberikan bantuan alat keselamatan kerja dan logistik kepada para ABK agar selalu dalam kondisi prima dan aman dalam bekerja.

Mengenai hak WNI dalam Pemilu 2024, puluhan ABK di Cape Town khawatir tak bisa memberikan suara, karena sedang bertugas di tengah Laut Antartika. Mereka berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) punya solusi sehingga mereka bisa menyalurkan hak suara meski di laut. 

Baca juga : BRIN Ngarep Capres Perkuat Pertahanan Udara Dan Laut

Mereka pun membuat video permohonan agar bisa memberi suara, namun masih tetap bisa melaut. Pesan berupa video itu akan disampaikan Ketua PPLN Cape Town ke KPU Pusat untuk menjadi bahan pertimbangan. 

Menurut Tudiono, WNI di Cape Town saat ini berjumlah 150 orang. Namun rata-rata 2.000 ABK WNI yang bekerja di kapal-kapal asing singgah di pelabuhan Waterfront. Angka tersebut menjadikan Cape Town tempat persinggahan ABK terbesar di seluruh dunia.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.