Dark/Light Mode

Budiman Sudjatmiko: Masyarakat Desa Bisa Jadi Pengelola Industri Pertanian

Kamis, 18 Januari 2024 14:22 WIB
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko (tengah). (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM).
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko (tengah). (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang Debat Cawapres, yang salah satunya akan membahas mengenai masyarakat adat dan desa, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menggarisbawahi tekad Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat desa dengan memberdayakan pertanian di desa yang lebih berwawasan industri.

“Masyarakat desa bisa jadi pengelola industri pertanian. Perjuangan Prabowo-Gibran adalah mengubah masyarakat desa yang agraris menjadi masyarakat industri pertanian, yang dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri,” jelas Budiman, kepada wartawan, Kamis (18/1). 

Budiman menjelaskan, pola pertanian yang masyarakat desa saat ini masih belum memenuhi kebutuhan pangan yang diikuti pertumbuhan penduduk Indonesia. 

Baca juga : Pengamat: Maruarar Sirait Tak Bisa Teruskan Legacy Keluarga

“Di samping kita masih kekurangan lahan panen, pola pertanian kita di tingkat desa masih sangat agraris. Kalau pertanian dikelola agraris ini hanya bisa untuk kebutuhan pribadi. Jadi, kita masih mengimpor pangan,” ucapnya.

Sebaliknya jika dalam masyarakat industri pertanian, lanjut Budiman, lahan yang ada bisa menghasilkan hasil yang melimpah. “Dengan bantuan teknologi industri pertanian, termasuk teknologi digital, meski lahan yang sedikit hasil intensifikasinya sangat tinggi. Bahkan bisa menjadi eksportir pangan,” jelasnya.

Budiman mencontohkan beberapa negara yang bisa melakukan hal tersebut. “Di Belanda, Jerman, Jepang, Korea, memiliki lahan pertanian yang lebih kecil dari kita Namun mereka membangun modernisasi sektor pertanian di desa-desa. Diikuti oleh hilirisasi hasil pertanian tersebut, sehingga bisa menjadi eksportir pangan,” jelasnya.

Baca juga : Wamendes Paiman: Agar Pembangunan Desa Baik, Pendamping Desa Harus Berkualitas

Industrialisasi pertanian di tingkat desa, lanjut Budiman, bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat desa dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maupun koperasi.

“Nantinya pengelolaan tidak dibagi lagi menjadi kecil-kecil. Tapi dengan koperasi berskala besar, dalam luasan lahan yang terkonsolidasi secara besar-besaran. Diikuti intervensi teknologi pertanian yang dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri. Ini akan memaksimalkan potensi pertanian di pedesaan,” jelas Budiman.

Pengelolaan lahan bersifat industri seperti ini, lanjut Budiman, akan mampu meningkatkan produksi pertanian menuju swasembada, bahkan melakukan ekspor pangan.

Baca juga : Gus Halim Ingatkan Pembangunan Desa Harus Jadi Prioritas Indonesia

“Ini juga bisa membentuk lumbung pangan di daerah. Di samping kita membuat lumbung pangan nasional dalam bentuk food estate sebagai cadangan strategis ketahanan. Targetnya di komoditas tertentu nanti kita akan bisa mencapai swasembada, Bahkan jika terlewati kita bisa menjadi eksportir,” pungkas Budiman.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.