Dark/Light Mode

Sudah Terbukti Di Negeri Paman Sam

Program Makan Siang Gratis, Bermanfaat Kok

Jumat, 19 Januari 2024 07:30 WIB
Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)
Capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program makan siang gratis di sekolah yang digagas Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dipastikan berdampak baik bagi masyarakat.

Mulai dari meningkatkan akademik anak, mengurangi gizi buruk, hingga membantu ekonomi keluarga hingga nasi­onal. Manfaat ini, sudah dibuk­tikan melalui lembaga riset di Amerika Serikat (AS) bertajuk ‘True Cost of Food: School Meals Case Study’.

Baca juga : Relawan Aksi Sahabat Gibran Gelar Simulasi Program Makan Siang Gratis Di Semarang

“Laporan itu menunjuk­kan manfaat program makan siang gratis di sekolah-sekolah Amerika Serikat bagi kesehatan dan ekonomi,” ujar Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hamdan Hamedan, di Jakarta, kemarin.

Penelusurannya, program serupa di AS terbukti mampu memberi manfaat kesehatan dan ekonomi. Di Negeri Paman Sam, tercatat 30 juta siswa yang dapat memanfaatkan program ini dengan menelan anggaran 18,7 miliar Dolar AS atau setara Rp 292 triliun per tahun.

Baca juga : Relawan Aksi Sahabat Gibran Gelar Simulasikan Program Makan Siang Gratis di Semarang

“Tapi manfaat kesehatan dan ekonomi yang dihasilkan men­capai 40 miliar Dolar AS (Rp. 624 triliun), dengan keuntungan sekitar 21 miliar Dolar AS (Rp 327 triliun),” katanya.

Laporan yang sama menye­butkan, program makan siang gratis di sekolah berpotensi menambah manfaat ekonomi sebesar 10 miliar Dolar AS (Rp 156 Triliun), khususnya dengan fokus pada bahan makanan lokal, sehat, dan berkelanjutan. Menurut Hamdan, AS telah menerapkan program tersebut tidak hanya untuk siswa dari keluarga yang kurang mampu, tetapi un­tuk seluruh siswa.

Baca juga : Golkar Bagikan Makan Siang Dan Susu Gratis Di NTT

“Di negara kaya seperti AS pun, tidak berarti semua orang tua mampu memberikan makanan yang bergizi untuk anaknya. Biaya makan pagi dan siang bagi anak-anak di AS bisa mencapai Rp 23 juta per tahun per anak. Ini bukan hal yang mudah bagi keluarga kurang mampu,” katanya.

Hamdan mengutip pernyataan Direktur Nutrisi St. Paul Public Schools, Stacy Koppen pada laporan yang sama. Diungkapkan, alasan negara bagian, seperti Minnesota mem­biayai program ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.