Dark/Light Mode

Tanggapi Debat Cawapres, Relawan Demokrasi: Gibran Jangan Main Gimmick

Senin, 22 Januari 2024 17:08 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Debat calon presiden atau wakil presiden harusnya jadi arena untuk beradu gagasan-gagasan. Debat itu harus menampilkan ide-ide terbaik ke mana kemudi bangsa bergerak.

Bukan untuk menampilkan gimmick dan tontonan. Ketua Relawan Demokrasi Anwar Mattawappe mengkritik penampilan Gibran yang terkesan meremehkan Prof Mahfud MD, cawapres nomor urut 1.

“Harusnya fokus pada substansi. Bukan pada gimmick. Debat itu ibarat etalase bagi semua anak bangsa untuk melihat kualitas semua calon. Kalau kualitasnya seperti semalam, maka harusnya batasan usia 40 tahun tetap dipertahankan. Karena di situ ada indikator kematangan,” kata Anwar, yang berlatar seorang pengusaha.

Dalam debat cawapres yang berlangsung Minggu (21/1/2024), Gibran mengeluarkan gestur yang terkesan meremehkan.

Baca juga : Debat Cawapres Jadi Tontonan Mahasiswa

Seusai mendapat jawaban dari Prof Mahmud, Gibran celingukan, seolah mencari sesuatu. Padahal, dia bisa saja langsung menjawab pertanyaan.

“Sebagai relawan pendukung Ganjar, kami menyayangkan aksi tersebut. Kami menduga, Gibran tidak siap untuk beradu konsep dan gagasan. Kalimat-kalimatnya berulang, sehingga menguatkan keyakinan kalau dia sedang menhafalkan arahan dari tim suksesnya,” kata Anwar.

Relawan Demokrasi yang dipimpin Anwar beranggotakan alumni Universitas Hasanuddin yang pro pada Ganjar Mahfud di seluruh Indonesia. Relawan ini dideklarasikan di Hotel Oria, Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2024 lalu, dan menghadirkan ribuan relawan.

Anwar menghimpun rekan-rekannya yang dahulu adalah aktivis reformasi, yang sukses menjatuhkan rezim.

Baca juga : Usai Debat Cawapres Kedua, Tagar Gibran Menggema Di Medsos

Mereka yang sudah tersebar menjalani berbagai profesi memutuskan untuk bersatu kembali sebab melihat Indonesia seakan kembali mundur ke era rezim Orde Baru.

Mereka merasakan panggilan sejarah untuk turun ke arena politik demi menjaga agar Indonesia tidak kembali ke belakang, melainkan terus bergerak maju dan meningkatkan kualitas demokrasi.

“Ini bukan soal pilpres. Tapi ini soal menjaga amanah reformasi yang dahulu kita perjuangkan. Kita ingin bangsa kita bergerak maju, bukan malah mundur ke belakang,” katanya.

Deklarasi yang dilaksanakan Sabtu lalu, menghadirkan banyak tokoh. Di antaranya, Andi Widjajanto (TPN Ganjar-Mahfud), Prof. Armin Arsyad (akademisi Unhas), Lidyar Indhira Putri (praktisi hukum), dan Yusran Darmawan (praktisi komunikasi & digital.

Baca juga : Imin Sebut Videotron, Gibran Pingin Makan Seblak, Mahfud Bilang Gimmick Recehan

"Kami juga mendorong generasi milenial mengambil peran dalam menentukan pemimpin Indonesia 2024. Sebab suara generasi milenial ini sangat menentukan kemenangan,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.