Dark/Light Mode

Susaningtyas Kertopati Di Podcast Ngegas RM

Sekarang Ini, Banyak Warga Mulai Pragmatis

Kamis, 25 Januari 2024 08:12 WIB
Ketua DPP Partai Perindo, Susaningtyas Kertopati (tengah) dalam Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (24/1). (Foto: Fitri/RM)
Ketua DPP Partai Perindo, Susaningtyas Kertopati (tengah) dalam Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (24/1). (Foto: Fitri/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kubu Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tak pernah risau dengan hasil survei selama ini yang menunjukkan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul jauh. Ketua DPP Partai Perindo, Susaningtyas Kertopati, menegaskan, yang menentukan kemenangan Pilpres bukan hasil survei, tapi rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Semua ditentukan rahmat Tuhan. Apabila hari ini dikatakan Pak Prabowo lebih tinggi daripada Pak Ganjar (belum tentu menang). Kalau kehendak Tuhan menyertai, bisa saja akhirnya mereka (masyarakat) milih Pak Ganjar," tuturnya, dalam Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2024). Podcast ini dipandu dua redaktur Rakyat Merdeka, Ujang Sunda dan Siswanto.

Menurut Nuning, sapaan akrab Susaningtyas, hasil survei yang banyak dirilis selama ini juga belum menggambarkan kondisi riil di lapangan. Hal itu terlihat saat dirinya turun dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VI, yang meliputi meliputi Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, dan Kota Magelang. Menurut Nuning, masyarakat di Dapil VI Jawa Tengah yang ditemuinya misalnya, tetap teguh memilih Ganjar-Mahfud.

“Di Dapil, saya melihat masih oke. Masih banyak yang milih Ganjar. Pak Mahfud di sana terkenal dengan pendekar hukum. Mohon maaf, survei juga bisa salah," ucap Caleg nomor urut 1 dari Perindo di Dapil Jawa Tengah VI ini.

Mantan anggota Komisi I DPR ini juga menyanggah klaim kubu Prabowo-Gibran bahwa Pilpres 2024 bisa selesai satu putaran jika tidak ada kejadian luar biasa. Menurut Nuning, kejadian itu bisa terjadi kapan dan di mana saja.

Baca juga : Ketimbang Berkoar-koar Di Podcast, Ahmad Ali Sarankan Tokoh Oposisi Turun Gunung

"Jangan terlalu yakin tidak akan ada tsunami politik. Seperti yang tadi saya katakan, satu dua jam ke depan tidak ada yang tahu. Yang jelas, Tuhan akan menyertai yang benar," tutur Nuning.

Dalam kesempatan itu, Nuning juga bicara mengenai persaingannya merebut kursi DPR di Dapil Jawa Tengah VI. Di dapil ini tersedia delapan kursi DPR. Menurut Nuning, dapil ini sangat kompetitif. Semua Caleg memiliki keunggulan di bidang masing-masing. Ada yang politisi senior, ada mantan kepala daerah, ada juga artis.

Atas hal itu, Nuning tidak menganggap enteng mereka. "Saya melihat semua berat. Bukan hanya nomor urut 1, sampai nomor urut 8 juga berat,” imbuhnya.

Namun, Nuning tak pesimis. Apalagi di Pemilu 2009, dia juga punya pengalaman mengalahkan nama-nama besar untuk melenggang ke Senayan. “Saya pernah mengalahkan caleg dari partai besar. Perolehan suara saya paling kecil, hanya 6.005. Namun, saya terpilih. Saya melihat, Tuhan menghendaki saya," tuturnya.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini pertama kali menjadi anggota DPR pada periode 1999-2004. Saat itu, ia masih menjadi kader PDIP. Kemudian, pada periode 2009-2014, Nuning terpilih kembali saat maju dari Partai Hanura. Sampai akhirnya ia bergabung dengan Perindo.

Baca juga : 1 Putaran Maunya Rakyat Atau Maunya Elite?

Selama kampanye sejak era reformasi, Nuning mengatakan, banyak perubahan di lapangan. Dulu, saat masih menjadi kader banteng, dirinya terbilang mudah berkampanye. Mengingat, saat itu nama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang bagus-bagusnya.

Namun, saat ini kampanye sudah agak berat. Sebab, banyak warga yang mulai pragmatis. Bahkan muncul istilah wani piro (berani berapa). Sekarang ini, keperluan untuk alat peraga kampanye juga sangat tinggi.

“Sekarang pragmatisme sudah tinggi. Perang baliho, dan lain-lain. Padahal dulu kita hanya pakai kaos polos digambarin cewe berkonde ditulisin Bu Mega," kenangnya.

Kata Nuning, sejak 1999 sampai 2024, banyak perubahan metode berkampanye. Namun, keinginan masyarakat tidak akan pernah berubah. "Dinamikanya mirip-mirip. Yang sama itu, warga ingin mendapatkan wakil rakyat yang berkualitas," terangnya.

Saat ini, selain mengkampanyekan dirinya, pengamat militer dan intelijen itu, juga terus menyampaikan visi misi Ganjar-Mahfud kepada masyarakat. Begitu halnya dengan semua caleg Perindo di dapilnya masing-masing.

Baca juga : Kemenangan Pilpres Ditentukan di Last Minute

"Kampanye capres asyik saja. Kebetulan saya mengenal dua calon (Ganjar-Mahfud) tersebut. Karena saya kenal, jadi saya berkampanye dari hati. Saya bilang: jangan lupa lho, selain pilih saya, pilih Ganjar-Mahfud juga," terangnya.

Video lengkap Podcast Ngegas bersama Susaningtyas Kertopati dapat disaksikan di kanal YouTube Rakyat Merdeka TV, Jumat (26/1), pukul 16.00 WIB.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.