Dark/Light Mode

Demi Genjot Penjualan Mobil Listrik

Jokowi Siap Keluarkan Jurus-jurus Ini Nih...

Jumat, 16 Februari 2024 07:30 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kanan resmi membuka Indonesia International Motor Show IIMS 2024 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis 15/2/24. (FOTO : DWI PAMBUDO/RM.ID)
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kanan resmi membuka Indonesia International Motor Show IIMS 2024 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis 15/2/24. (FOTO : DWI PAMBUDO/RM.ID)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya menggenjot penjualan mobil listrik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku punya tiga jurus andalan, untuk merealisasikan hal tersebut.

PERTAMA, memberikan tambahan insentif pajak pertambahan nilai (PPN). Untuk diketahui, insentif mobil listrik telah diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023.

“Kita kan sudah mendorong dengan pengurangan PPN. Saya kira ini akan mendorong penjualan,” kata Jokowi saat membuka pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, di Jiexpo, Kemayoran, Kamis (15/2/2024).

Kedua, mendorong agar mobil listrik memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tiggi. Dengan begitu, mobil listrik buatan Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.

“Kalau semua local content sudah, baterainya sudah saya kira akan kita lihat nanti kita bisa bersaing dengan negara-negara lain,” tutur Kepala Negara.

Baca juga : Ketua KPU Akui Sirekap Bermasalah

Ketiga, mendorong agar produsen mobil listrik melakukan produksinya di Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya baterai mobil listrik yaitu nikel.

Jokowi mengaku ketiga jurus andalan yang dikeluarkannya ini karena melihat masa depan cerah mobil listrik di Indonesia sudah mulai terlihat.

“Pokoknya semua kita dorong. Semua merek kendaraan listrik berproduksi di Indonesia. Karena kita mempunyai kekuatan baterai kendaraan listrik yaitu nikel,” ungkap mantan Wali Kota Solo ini.

Sementara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, Pemerintah telah menyiapkan insentif bagi para investor agar mau membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.

Menurutnya, saat ini Indonesia baru memiliki empat pabrik mobil listrik yakni milik Wuling, DFSK, Hyundai dan Chery. Namun kapasitas produksi dari keempat pabrik tersebut masih rendah.

Baca juga : PDIP Denpasar Tetap Optimis Juarai Pileg

“Saya kira itu masih cukup rendah kapasitas produksinya dalam setahun di bawah 100 ribu,” tutur Agus.

Dia menambahkan, pembangunan pabrik mobil listrik di dalam negeri dibutuhkan guna mencapai target serapan pasar kendaraan dan agar Indonesia bisa bersaing di pasar internasional.

“Kita sudah siapkan insentif, semua bisa kita siapkan untuk kompetitif dengan Thailand,” ungkapnya.

Selain memberikan insentif bagi pelaku industri mobil listrik, Agus memastikan akan melanjutkan program insentif pajak dengan tetap memperhatikan TKDN.

“Insentif tetap kita jalankan. Namun, TKDN nggak bisa kita lepas. Cuma perbedaannya, nanti yang kita nilai fokusnya ada di heavy battery, berapa besar dia punya lokal konten,” jelasnya.

Baca juga : Senayan: Jangan Ragu Cabut Izin Usahanya

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, aturan insentif mobil listrik terbaru bakal segera terbit pada bulan ini.

“Insya Allah selesai, karena Pemilu kan udah selesai, jadi kita urus,” kata Airlangga.

Dirinya mengakui penjualan kendaraan secara keseluruhan pada tahun lalu mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Pemerintah pun berupaya agar penjualannya bakal kembali naik.

“Otomotif tahun lalu kan agak turun dikit di bawah 1 juta unit, tapi kita berharap kembali ke 1 juta unit dan ekspor tahun kemarin di atas 500 ribu tumbuh. Jadi kita dua arahnya, ekspor dan domestik,” ungkapnya.

Adapun, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menetapkan target penjualan mobil listrik sebesar 400 ribu unit pada tahun 2025, dan harus tembus 600 ribu unit di tahun 2030.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.