Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Tokoh Muda Aceh Tuanku Muhammad Radiyan SN menilai kurang elok bila Plt. Gubernur Aceh yang akan ditunjuk Presiden Jokowi jika berasal dari kalangan TNI dan Polri. Harapannya, posisi yang akan kosong pada 5 Juli 2022, diisi oleh kalangan sipil.
"Kurang bijaksana jika Plt. Gubernur Aceh diangkat dari Kalangan TNI dan Polri," ujar Radiyan, kepada RM.id, Senin (4/7).
Baca juga : Terima Vaksin PMK, Gubernur Kalsel Apresiasi Keseriusan Kementan
Ketua Umum Asosiasi Petani dan Penderas Tani Pinus Indonesia ini mengatakan sosok pimpinan dari kalangan sipil, lebih mempersatukan warga Aceh sekaligus mempermudah komunikasi antar warga.
Pasalnya, Aceh merupakan Daerah Istimewa yang masih membutuhkan pemimpin nonmiliter.
Baca juga : Pelaku Usaha Ini Sukses Berdayakan Peternak Lebah Lokal Bersama Shopee
Muhammad Radiyan menyarankan, pemimpin dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi prioritas mengisi jabatan yang kosong ini. Tentunya, PNS yang masih aktif dan memenuhi persyaratan kepemimpinan.
"Diharapkan, PNS sipil yang masih aktif dan memenuhi syarat diberi kesempatan menjadi Plt. Gubernur Aceh yang mengerti dan paham akan birokrasi dan kesejahteraan Rakyat Aceh," harapnya.
Baca juga : Pukul Bedug, Hidayat Buka Kejuaraan Pencak Silat Piala Gubernur 2022
Untuk diketahui, masa jabatan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah akan berakhir pada 5 Juli 2022. Tidak sedikit masyarakat Aceh yang menyuarakan agar Presiden Jokowi menunjuk kalangan yang bukan dari kalangan TNI-Polri untuk mengisi kekosongan masa jabatan tersebut. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya