Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Di tengah pademi Covid-19, kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) harus dikemas secara kreatif. Sehingga tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
"Kesehatan masyarakat harus diutamakan. Dan ini harus dibuktikan dengan cara-cara kampanye yang memang mau melindungi rakyat," tegas anggota MPR paling senior Sabam Sirait, Sabtu (5/9).
Baca juga : Kepala BPIP: Kesadaran Nasionalisme Dimotori Anak Muda
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) ini mendorong pada calon kepala daerah untuk belajar sungguh-sungguh dan terus-menerus. Mereka harus harus memahami kondisi daerah yang akan dipimpinnya dan harus memahami kondisi rakyatnya, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun pendidikan. "Sehingga kalau menang nanti bisa mensejahterakan kehidupan masyarakat," kata Sabam, yang sudah berpolitik sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi ini.
Anggota DPR 7 periode, yang melakukan interupsi di era Orde Baru ketika tak ada yang berani interupsi terkait RUU Pemilu, berharap, Pilkada 2020 bisa berjalanan dengan jujur. Ia percaya juga, percaya bahwa saat ini rakyat sudah semakin rasional dan terbuka.
Baca juga : Kantor Lembaga Adat Sumuri, Simbol Perlindungan Hak Masyarakat Teluk Bintuni
"Sekarang sudah semakin demokratis. Rakyat sudah secara bebas dan rahasia bisa menentukan sosok yang akan memimpin daerahnya," kata Sabam saat diwawancara belum lama ini.
Senator dari daerah pemilihan DKI Jakarta ini menegaskan, kejujuran dalam Pilkada itu bukan semata harus dilakukan para penyelenggara dan peserta, melainkan juga semua rakyat yang akan memilih. Kejujuran semua pihak ini akan menentukan kualitas demokrasi di Indonesia.
Baca juga : Perkara Ketua DPRD Muara Enim Masuk Meja Hijau Palembang
"Kita butuh kepala daerah yang saleh dan benar. Maka dalam Pilkada tidak boleh menggunakan isu SARA, menghasut atau menggunakan isu-isu yang bisa membuat perpecahan bangsa," kata Sabam.
Saat ini, calon-calon kepala daerah yang akan berkompetisi dalam Pilkada 9 Desember nanti sudah mulai dan banyak diumumkan partai politik. Sebanyak 270 daerah akan melaksanakan Pilkada pada 9 Desember nanti. Jadwal Pilkada Serentak 2020 ini diundur tiga bulan dari semula 23 September 2020 mengingat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya