Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Aliansi Pemuda Minta KPU Bijak Sikapi Situasi Politik Pilkada Boven Digoel

Rabu, 18 November 2020 13:16 WIB
Ketua Aliansi Pemuda Kabupaten Boven Digoel, Bernolfus Tingge (Foto: Istimewa)
Ketua Aliansi Pemuda Kabupaten Boven Digoel, Bernolfus Tingge (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aliansi Pemuda Boven Digoel, Papua, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan KPUD Provinsi Papua hati‐hati menindaklanjuti langkah terkait evaluasi penetapan pasangan calon yang saat ini sedang bergulir. Ketua Aliansi Pemuda Kabupaten Boven Digoel, Bernolfus Tingge, mengatakan, pihaknya khawatir suasana pilkada di daerahnya tidak berlangsung aman dan menimbulkan konflik horizontal jika KPU mengambil langkah keliru.

Bernolfus melihat, eskalasi demonstrasi di Boven Digoel hingga hari ini terus meningkat dan bahkan cenderung memanas. Bukan saja karena pertarungan antar-kandidat. Tetapi juga pasca-penonaktifan komisioner KPU Daerah Boven Digoel oleh KPU telah menimbulkan gejolak yang luar biasa di masyarakat. 

Baca juga : Komisi II DPR Dan KPU Bahas 3 RPKPU Terkait Pilkada 2020

"Kami melihat ini memicu terjadinya konflik horizontal apabila keputusan yang dilakukan KPU akan berimbas pada pemicu persoalan ini. Sebagai pemuda di daerah, kami tidak mau adanya pertumpahan darah yang disebabkan konflik pilkada," kata Bernolfus, di Jakarta, Selasa (17/11).

Dalam Surat Keputusan KPU Nomor 531/SDM.13-Kpt/05/KPU/XI./2020 tertanggal 4 November 2020, diputuskan bahwa tiga komisioner KPU Kabupaten Boven Digoel diberhentikan sementara terkait dengan penetapan calon bupati Yusak Yaluwo. Seharusnya, Yusak Yaluwo dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Ketiga komisioner KPU Boven Digoel yang diberhentikan sementara itu yakni Libertus Pogolamun, Hatta Nongkeng, dan Veronika Lande.

Baca juga : Soal Pangan, Mentan Minta Sinergi Antar Pemerintah Daerah Diperkuat

Namun demikian, menurut Bernolfus, penonaktifan ketiga komisioner KPUD Boven Digoel itu justru melahirkan opini-opini liar di tengah masyarakat. Yakni sarat kepentingan politik calon tertentu dan merugikan calon yang lain. Masyarakat curiga KPU sedang melakukan operasi politik tertentu untuk menggagalkan calon tertentu. 

"Karena muncul opini di masyarakat bahwa KPU menggugurkan salah satu kandidat karena prosesnya sudah berjalan. Hanya sisa dua minggu proses pemilihan, tiba-tiba ada satu keputusan yang besar dilakukan KPU. Ini kan semacam membuat kegaduhan di masyarakat," kata dia.

Baca juga : Taliban Minta Biden Tetap Tarik Pasukan AS Dari Afghanistan

Untuk meredam suasana, dia mengatakan Aliansi Pemuda Boven Digoel telah berinisiatif menyambangi KPU dan Bawaslu Provinsi Papua guna memberikan telaah kritis sebagai bahan yang patut dipertimbangankan untuk melihat persoalan ini secara objektif. Selain itu, pihaknya juga sudah mendatangi KPU dengan maksud yang sama. "Maka KPU harus melihat persoalan ini secara objektif dan dapat mengambil satu keputusan yang bijak. Sehingga keputusan itu tidak menimbulkan konflik di tengah masyarakat," tambahnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.