Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prokes Dan 3T Wajib Dijalankan

BGS: Strategi Utama Bukan Cuma Vaksin

Senin, 1 Februari 2021 07:00 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Tedy Kroen/RM)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program vaksinasi yang digongkan oleh Presiden Jokowi pada 13 Januari 2021 dan diprioritaskan pertama kali untuk kelompok tenaga kesehatan, diyakini menjadi senjata ampuh untuk melawan Covid-19.

Namun, ini bukan satu-satunya senjata pamungkas. Supaya dapat memberikan hasil yang optimal dan dapat membentuk kekebalan masyarakat, vaksinasi harus dilakukan satu paket dengan protokol kesehatan serta 3T yaitu peningkatan kemampuan testing (pemeriksaan dini), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan).

Mengapa pelaksanaan vaksinasi Covid harus diimbangi dengan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan serta 3T, dan apa akibatnya jika kita kendor dalam menjalankan aturan tersebut? Berikut petikan wawancara RM.id dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang disarikan dari acara Focus Group Discussion Rakyat Merdeka. 

Bagaimana Bapak memandang vaksin sebagai senjata penanganan pandemi? Apakah hal tersebut menjadi strategi utama penanganan Covid-19?

Baca juga : Banjir Di Halmahera Utara, 1.801 Orang Ngungsi

Vaksinasi memang salah satu strategi utama untuk mengatasi pandemi Covid-19. Tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebut, strategi utama dalam penanganan Covid, tidak hanya vaksin.

Ada 4 strategi utama dalam hal ini. Pertama, diagnostik, testing (pengetesan), tracing (pelacakan), dan isolasi. Kedua, therapeutic. Ini adalah perawatan, kalau yang sakit masuk rumah sakit. Ketiga, vaksin Keempat, public health system atau sistem kesehatan publik yang mencakup perubahan perilaku.

Keempat strategi ini harus dijalankan berbarengan. Penting saya sampaikan, bahwa vaksinasi adalah salah satu strategi utama. Tapi, kita tidak boleh melupakan empat hal tersebut.

Perubahan perilaku sesuai protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan, jaga jarak wajib dilakukan. Mekanisme 3T harus tetap jalan. Kita harus menyiapkan rumah sakit dan obat-obatan, kalau ada orang yang terkena Covid, dan harus masuk RS. 

Baca juga : Besok Pagi, Jokowi Terima Suntikan Vaksin Covid

Jadi, kita tidak boleh euphoria terhadap vaksin ya Pak?

Itu betul. Vaksinasi bisa 12-15 bulan. Jangan terjadi euphoria juga. Kami, dari pihak pemerintah, tetap harus menjalankan 3T: testing, tracing, dan treatment . Perubahan perilaku mutlak diperlukan. Seluruh sektor harus beradaptasi, menerapkan protokol kesehatan. Kalau tidak, jumlah kasus positif akan terus melonjak, dan layanan kesehatan akan semakin kewalahan.

Seperti apa kendala di lapangan, yang Bapak jumpai dalam menangani pandemi?

Kendalanya ada dua. Pertama program vaksinasi. Kedua, penambahan fasilitas kesehatan khususnya ruang rawat dan ICU. Ini dua tugas jangka pendek yang harus saya selesaikan dengan cepat, untuk mengakhiri pandemi.

Baca juga : Walikota Bekasi Utamakan Nakes Untuk Vaksin Covid

Tetapi sebagai Menkes, ada tugas jangka menengah untuk melakukan transformasi sektor kesehatan. Namun, hal tersebut baru bisa kita lakukan, kalau kita berhasil menyelesaikan pandemi ini. Dan salah satu langkah strategisnya, adalah menjalankan program vaksinasi ini dengan sukses.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.