Dark/Light Mode

Kunci Personal Branding: Selalu Bikin Konten Positif, Otentik & Jaga Jejak Digital

Jumat, 3 Mei 2024 14:48 WIB
Webinar Pentingnya Personal Branding di Era Digital, di Pasuruan, Jumat (3/5). (Foto: Istimewa)
Webinar Pentingnya Personal Branding di Era Digital, di Pasuruan, Jumat (3/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di era digital yang selalu serba cepat dan mudah, personal branding semakin penting. Jangan anggap sepele perilaku dan jejak digital yang ditinggal di akun media sosial. Apalagi, 70 persen perusahaan besar di Indonesia kini menjadikan Facebook dan Instagram sebagai rujukan serius dalam memilih calon karyawan baru. Jejak digital di dua akun medsos tersebut menjadi panduan dalam menentukan layak-tidaknya calon karyawan bergabung.

”Karena itu, penting merapikan jejak digital, baik itu foto, video, maupun komen di setidaknya dua akun medsos tersebut agar selalu otentik. Jadilah diri yang selalu positif dengan menyebarkan (sharing) sesuatu yang positif dan bermanfaat,” kata Mom Influencer Dyah Hakim, saat tampil dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur, di Kota Pasuruan, Jumat (3/5).

Mengupas topik ”Pentingnya Personal Branding di Era Digital”, diskusi online untuk segmen pendidikan sekolah menengah ini diikuti ratusan siswa dan tenaga pendidik di Kota Pasuruan, yang menggelar nonton bareng (nobar) di sekolah masing-masing. Di antaranya, SMPN 2 Prigen, SMPN 2 dan SMPN 3 Pandaan, SMPN 3 Nguling, SMPN Gondang Wetan, dan SMPN 1 Kraton.

Dyah Hakim mengingatkan, sekali kita tercela melakukan tindakan melanggar etika, menebar hoaks atau menebar kebencian dengan foto atau video yang tak pantas di ruang digital, akan merusak personal branding sendiri di masa datang. ”Kenapa? Jejak digital tidak bisa dihapus. Semua yang sudah ter-posting akan dilihat semua orang. The world is watching,” ujar Dyah, dalam diskusi yang dipandu Anissa Rilia selaku moderator.

Baca juga : Pengamat Minta Elite Politik Tiru Prabowo Jaga Kesejukan Demokrasi

Dari sudut pandang berbeda, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Pasuruan Mochammad Syafi’i menyebut pentingnya menjaga konsistensi. Membangun personal branding, kata Syafi’i, perlu diperkuat dengan konsistensi dalam membuat konten yang positif di ruang digital.

”Jangan baru bisa bikin tiga konten dan belum banyak yang lihat, sudah putus asa. Libatkan teman influencer senior, ajak ikut menjaga saat membuat konten. Ajak kakak kelas atau guru berdiskusi, apakah informasi atau konten yang kalian bikin itu layak dibagi dan bermanfaat buat banyak orang,” ucap Mochammad Syafi’i di hadapan siswa dan guru peserta webinar.

Sementara, Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung Mei Santi mengingatkan peserta untuk tidak lupa menjaga keamanan akun medsos dari ancaman penjahat digital yang setiap saat mengancam data pribadi.

”Saat menyarankan viewer untuk mengklik, share dan comment sebagai CTA (Click To Action) untuk menambah viewer, pastikan mereka mengklik link yang aman. Jangan sampai mereka salah mengklik link yang membahayakan data pribadimu, juga data pribadi mereka,” saran Mei Santi.

Baca juga : Raih Manfaat Positif Internet, Bentengi Diri dengan Kemampuan Literasi Digital

Mei Santi menambahkan, biasakan juga menverifikasi link dan passwoord agar tak mudah dibobol. Kuncinya, bikin password yang unik, perpaduan angka, emoticon, dan huruf. Ganti setiap dua bulan, kalau perlu catat secara offline.

”Memang ribet, tapi lebih aman. Ingat, di ruang digital tidak ada jaminan 100 persen aman dari ancaman penjahat digital,” pungkas Mei Santi.

Gelaran webinar di Kota Pasuruan ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024.

Baca juga : Kementerian Pertanian Gelar Aksi Promosi Cabai Harga Petani

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.