Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
RM.id Rakyat Merdeka - Inilah panggung paling riuh, menjelang pemilu, setelah reformasi. Panggung pertama, panggung para elite politik. Kedua, panggung rakyat.
Panggung pertama, prinsip hidupnya: pergaulan bebas. Bisa gonta-ganti pasangan. Pasangan koalisi parpol maupun koalisi capres. Bisa gonta-ganti dua kali seminggu.
Baca juga : "Kalau Ternyata Bukan Kucing…"
Pacaran politik ini cenderung brisik. Padahal, ujung-ujungnya hanya ditentukan dua tiga orang. Sambil ngopi-ngopi atau makan nasi goreng atau ubi rebus. Deal.
Kita ingat Pilpres 2014. Saat itu, ada pasangan yang ditentukan di saat-saat terakhir.
Baca juga : Perombakan Harus Bikin Happy
Pilpres 2019, tak kalah dramatis. Mahfud MD yang tinggal selangkah lagi menjadi cawapres, tiba-tiba di “injury time” digantikan KH Ma’ruf Amin. Juga muncul istilah “kardus” setelah perjodohan gagal.
Di daerah, sama saja. Di Pilkada, “kawin” sama siapa saja, boleh. Bebas. Misalnya, PDI-P dan PKS. Di pusat, mereka seperti air dan minyak, tak bisa bersatu. Di daerah, keduanya bersatu padu, penuh kemesraan, hidup bersama, membangun rumah tangga.
Baca juga : Awas "Mulut Dan Kuku"
Politik Indonesia tidak punya pola dan garis batas yang jelas. Ibarat ramuan makanan, apa saja dicampur, diblender. Prinsipnya satu: pragmatisme. Saya jual, kamu beli. Kalau cocok, deal. Bungkus. Seperti beli cabe kriting di pasar.
“Pergaulan bebas” ini sangat berbeda dengan panggung kedua, panggung rakyat. Panggung kedua, prinsipnya: pertarungan bebas. Bertarung demi kehidupan, berjuang melawan (angka) kemiskinan yang terus meningkat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.