Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
RM.id Rakyat Merdeka - Teroris di Papua berulah lagi. Sebanyak 10 orang warga sipil meninggal dunia. Hal ini tentu tidak boleh didiamkan. Harus ada tindakan yang tepat dari Pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
Selama ini, teroris di Papua sudah sering berulah. Tidak semua wilayah Papua tentunya. Tapi, beberapa titik tanah Papua yang menjadi area perebutan kekuasaan dan kekayaan alam. Entahlah siapa yang bermain di balik “proyek” konflik tersebut.
Baca juga : Drama SudahTidak Laku
Para pemimpin dan elite Jakarta mestinya mengambil pelajaran penting dari sejarah. Kita pernah punya wilayah di paling barat Indonesia yang bertahun-tahun menjadi daerah operasi militer (DOM). Nanggroe Aceh selama bertahun-tahun pernah menjadi battleground antara TNI dengan milisi Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Selama bertahun-tahun itu pula, sudah banyak anggaran dihabiskan untuk perang antar sesama anak bangsa. Tidak jelas betul apa yang diperebutkan. Banyak korban berjatuhan. Menelan korban nyawa dan menguras air mata.
Baca juga : Pertarungan Survei
Kita bersyukur, akhirnya konflik berakhir dengan perjanjian damai Helsinki antara Pemerintah dengan pemuka GAM. Artinya, ternyata selesainya konflik dan aksi pemberontakan itu tidak dengan menjalankan operasi militer, tetapi melalui perundingan dengan para pemuka gerakannya. Kita berharap, masalah pemberontakan di Papua ini segera selesai.
Selain menerjunkan tentara terbaik ke Bumi Cendrawasih, kita berharap para elite memilih intel-intel terbaik dan juru negosiasi terbaik untuk mencari solusi damai di Papua. Jikapun mau menempuh operasi militer, lakukan dengan cara-cara yang profesional dan targeted.
Baca juga : Banyak Utang Tak Berarti Miskin
Periode yang ditetapkan untuk menjalankan operasi memberantas terorisme di Papua, sekali lagi memang itu pilihannya, maka harus ada tenggat waktu. Sehingga tidak disandera oleh kelompok-kelompok kepentingan yang diuntungkan oleh konflik seperti ini.
Kita semua sejatinya mesti lebih cerdas dalam bernegara. Pertahanan nasional kita harus smart dan tidak terbaca oleh lawan. Dan itu memerlukan SDM-SDM andal yang mengerti dunia shadow tentang geopolitik dan ekonomi regional Indonesia. Ini semua agar Indonesia Jaya dan Merdeka.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.