Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Ekonomi global mulai terseok-seok. Stok pangan dan energi di Eropa, Afrika dan sebagian negara Asia menipis. Akibatnya inflasi melangit dan rakyat di puluhan negara terancam kelaparan.
Kini rakyat di negara-negara sub tropis mulai cemas akibat minimnya stok energi. Mereka takut mati kedinginan akibat tak kebagian gas untuk penghangat ruangan.
Baca juga : Jangan Stop Bansos Tunai
Kita patut bersyukur, Indonesia punya stok beras cukup besar. Kita punya cadangan gas, panas bumi dan sumber daya air untuk pembangkit listrik juga cukup besar. Lebih beruntung lagi di sini tak ada musim dingin.
Perang Rusia-Ukraina menyebabkan ekonomi puluhan negara terpuruk. Tapi berkat keberhasilan Indonesia mengendalikan Covid-19 lewat percepatan vaksinasi dan booster. Plus penerapan mekanisme gas dan rem, ekonomi Indonesia pulih lebih cepat dan kuartal II 2022 pertumbuhannya mencapai 5,44 persen.
Baca juga : Berjuang Hadapi Resesi Global
Kita juga patut bersyukur, harga batubara naik tinggi, harga nikel dan mineral melejit, sehingga kocek negara semakin tebal.
Tapi karena kita belum tahu kapan konflik Rusia-Ukraina akan berakhir dan kita juga belum tahu kapan ekonomi dunia bangkit kembali, maka uang yang ada mesti dihemat.
Baca juga : Siap-siap Hadapi Resesi Ekonomi
Ke depan ini, tak boleh ada lagi penggunaan uang negara untuk hal-hal yang tak berkaitan langsung dengan kepentingan negara dan rakyat.
Kita berharap, ke depan ini, penggunaan uang negara diawasi lebih ketat oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Jangan ada lagi kebocoran-kebocoran.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.