Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Korupsi "Orang Pintar"

Minggu, 21 Agustus 2022 06:39 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Lembaga tersebut, dari tahun 1997 sampai 2004 telah “memberikan” gelar kepada 9.273 orang! Apakah gelar-gelar tersebut dipakai sampai sekarang? Apakah gelar-gelar yang “diperoleh” belasan atau puluhan tahun lalu itu dimanfaatkan untuk memasuki posisi-posisi penting di negeri ini?

Di Indonesia, secara kuantitatif jumlah universitas bertambah. Namun, secara kualitatif, belum mampu melampaui beberapa universitas di Asia.

Baca juga : "Kucing Pilpres"

Universitas-universitas terbaik di Indonesia masih berada di posisi bawah dibanding negara lain. Dana penelitian, juga masih minim. Kalangan intelektual akhirnya “lari kemana-mana”. Ini tantangan berat yang harus segera dicari jalan keluarnya.

Tahun 1969, aktivis Soe Hok Gie dalam tulisannya mempopulerkan istilah “pelacuran intelektual”. Dia mengkritik kelompok intelektual yang disebutnya tidak mengabdi kepada rakyat. Yang mengatasnamakan nasionalisme, tapi tidak memiliki konsepsi kerakyatan.

Baca juga : Wajah Kita Mulai Digambar

Istilah ini terdengar kasar dan keras. Puluhan tahun berlalu, apakah istilah itu masih berlaku? Apakah faktanya masih ada sampai sekarang? Atau bahkan menguat?

Yang pasti, kemarin, kita mendengar berita duka: seorang profesor, rektor universitas negeri di Lampung, ditangkap KPK. Indonesia terluka dan sakit. Butuh obat. Segera.

Baca juga : Awas ``Banalitas Korupsi``!

Untuk mengobatinya, apa harus ke “orang pintar”?

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.