Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Panjangnya mata rantai birokrasi menjadi penyebab utama lambatnya pertumbuhan investasi. Bukan hanya investor asing, investor lokal pun kerapkali mengeluhkan rumitnya mengurus perizinan, terutama izin-izin di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Perizinan yang menyangkut penggunaan lahan misalnya, proses di tingkat daerah bisa memakan waktu berbulan-bulan. Apalagi, kalau bertabrakan dengan Perda-Perda yang ada di kabupaten/kota.
Kerapkali pula ditemui, izin-izin yang tumpang tindih, yang dikeluarkan instansi yang berbeda. Akibatnya, calon investor yang sudah menyiapkan dana puluhan atau bahkan ratusan miliar rupiah, mengurungkan niatnya membangun industri atau membuka kebun.
Baca juga : Suap Untuk Sang Gubernur
Memprihatinkan memang. Di saat kita membutuhkan investasi, yang bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, masih banyak oknum birokrat yang memainkan perizinan.
Oknum birokrat nakal tentu tidak main sendiri. Mereka biasanya menggunakan makelar izin sebagai kaki tangan. Lebih menyedihkan lagi, untuk memuluskan aksinya, mereka seringkali bekerjasama dengan oknum pimp inan dan anggota DPRD.
Sehingga, bila permainan izin itu tercium KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan kemudian dilakukan OTT, yang terjaring, biasanya kepala daerah, pimpinan DPRD, makelar izin dan pihak swasta yang ingin melakukan investasi.
Presiden Jokowi sendiri sudah beberapa kali mengingatkan para birokrat, tak boleh menghambat perizinan yang berkaitan dengan kegiatan investasi.
“Pejabat yang memainkan perizinan dan mempersulit investasi pasti saya tindak dan saya copot,” tegas Jokowi saat menyampaikan pidato Visi Indonesia di Sentul, Bogor, akhir pekan lalu.
Para kepala daerah tak boleh menganggap enteng persoalan rumitnya perizinan. Sebab, ini akan berdampak langsung pada laju peningkatan investasi.
Baca juga : Inilah Jalan Demokrasi
Tanpa peningkatan investasi yang signifikan di bidang pertanian dan industri, sulit bagi daerah-daerah untuk bisa memacu pertumbuhan ekonomi. Kita berharap, para kepala daerah bersama-sama dengan DPRD secepatnya mencabut Perda-Perda yang menghambat kegiatan investasi.
Ayo bersama-sama kita dorong supaya mereka yang memiliki tanggung jawab di bidang perizinan segera memotong mata rantai birokrasi. Sebab, semakin panjang rantai birokrasi, semakin besar peluang makelar izin untuk bermain.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.