Dark/Light Mode

Urusan Beras Bikin Waswas

Jumat, 2 Desember 2022 06:39 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

 Sebelumnya 
Beras tersebut akan segera diimpor jika Kementerian Pertanian tidak bisa memenuhi target mengisi gudang Bulog, yang saat ini kosong, dalam tempo enam hari saja.

Jika impor itu terjadi, harga memang akan turun. Rakyat tentu senang. Pemerintah juga senang karena ancaman inflasi akan berkurang. Tapi, tidak demikian dengan petani. Mereka akan merana karena harga gabah hasil produksinya akan anjlok. Padahal, di saat yang sama, mereka juga sedang menghadapi masa panen raya, yang diprediksi terjadi pada Desember ini dan Januari nanti.

Baca juga : Tantangan Panglima Baru

Turunnya harga gabah jelas akan memukul petani. Apalagi, selama ini biaya pertanian semakin tinggi. Harga pupuk naik, harga sewa traktor naik seiring naiknya harga solar, tarif buruh harian juga naik.

Untuk itu, Pemerintah harus bekerja kerja dan bekerja cerdas untuk mengatasi ini. Tidak boleh ada yang dikorbankan. Rakyat kecil yang menjadi konsumen harus selamat, petani kecil yang jadi produsen juga harus selamat.

Baca juga : Guru Wajar Jika Cemburu

Caranya, Pemerintah harus ngecek betul sentra-sentra beras yang ada. Jika pasokan masih mencukupi, tidak perlu impor. Apalagi hanya tinggal 2-3 pekan lagi kita akan menghadapi panen raya.

Untuk menekan kenaikan harga, Pemerintah bisa menggunakan skema subsidi transportasi. Biaya angkut dan distribusi beras bisa ditanggung Pemerintah. Dengan begitu, kenaikan harga di tingkat pengecer bisa dicegah. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.