Dark/Light Mode

Harga Beras Kapan Beres?

Rabu, 20 September 2023 00:11 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Masalah kenaikan harga beras belum juga beres. Meski Pemerintah sudah membuka keran impor, sudah menggelar operasi pasar, sudah membagi-bagikan bantuan, harga bahan pangan pokok itu belum juga jinak.

Kenaikan harga beras ini terjadi di semua jenis. Baik jenis beras rakyat, beras medium, maupun beras premium. Selain harga naik, pasokan beras juga terus menipis. Di Pasang Induk Kramat Jati, yang selama ini menjadi patokan pasar nasional, pasokannya berkurang.

Presiden Jokowi memberikan perhatian serius mengenai masalah ini. Kepala Negara beberapa kali ke gudang Bulog dan blusukan ke pasar-pasar untuk mengecek pasokan dan harga. Rapat kabinet mengenai masalah ini juga sudah beberapa kali digelar.

Baca juga : Harga Emas Pagi Ini Rp 1.081.000 Per Gram

Namun, harga beras belum juga mau turun. Justru, di beberapa daerah, harganya melonjak tinggi. Bahkan, berdasarkan catatan Bank Indonesia, di wilayah Kalimantan, harga beras ada yang menyentuh sampai Rp 18 ribu per kilogram.

Sebenarnya, kenaikan harga beras ini bukan masalah baru. Kenaikan sudah mulai terjadi sejak akhir 2022. Di awal 2023, harga beras mulai jinak. Lalu, menjelang Puasa dan Idul Fitri, harganya kembali fluktuatif. Setelah Lebaran, kenaikan mulai mereda. Namun, sejak Agustus lalu, harga beras “ngamuk” dan belum bisa dikendalikan hingga saat ini.

Menurut para pakar, kenaikan ini dipicu beberapa faktor. Mulai dari pasokan berkurang akibat kemarau panjang dan el nino, gonjang-ganjing dunia, sampai pada psikologi pasar.

Baca juga : Harga Beras Makin Liar, Zulhas Ngapain Aja

Terlepas dari apa pun faktor penyebabnya, masalah kenaikan harga beras ini tidak boleh berlarut-larut. Sebab, beras adalah kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Saat harga beras naik, apalagi pasokan langka, masalah bisa merembet ke mana-mana. Mulai dari angka kemiskinan yang naik sampai ke stabilitas politik.

Untuk itu, Pemerintah harus bekerja ekstra cepat. Jika memang pasokan di dalam negeri kurang, segera lakukan impor. Lakukan lobi dan pendekatan ke negara yang produksinya cukup. Segera amankan suplai tersebut, jangan sampai diambil negara lain. Sebab, dalam kondisi sekarang, banyak negara lain juga berburu beras untuk mengamankan pasokan pangan mereka.

Selain itu, lakukan distribusi yang baik. Penyaluran harus betul-betul diawasi dengan ketat. Agar tidak ada yang tersumbat atau bocor oleh ulah mafia. Penyalurannya harus benar-benar lancar, agar pasokan di pasar terjamin dan harganya terjangkau oleh masyarakat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.