Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Harga Beras Premium Bulog Naik, Tapi Masih Wajar Kok...
Selasa, 12 September 2023 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kenaikan harga beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog ukuran 5 kilogram (kg) dinilai masih dalam tahap wajar. Sebab, beras yang dijual tersebut jenis premium.
Penilaian tersebut disampaikan pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori. Dijelaskannya, kenaikan harga beras SPHP tersebut menyesuaikan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang baru, yaitu beras medium di zona 1 yakni di kisaran Rp 13.900 per kg.
Baca juga : Demokrat Dan NasDem Masih Bisa Akur Aja Tuh
“Harga Rp 47.000 per 5 kilogram itu masih harga lama. Jadi wajar bila dilakukan penyesuaian dan harga Rp 54.500 pun tergolong murah. Karena isinya beras premium,” ujar Khudori kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Sebagai informasi, Pemerintah lewat Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, tentang Harga Eceran Tertinggi Beras adalah Zona 1, yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Sulawesi, menetapkan HET beras medium senilai Rp 10.900/kg, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg. Untuk beras medium, semula Rp 9.450/kg.
Baca juga : Tenang, Stok Pangan Kita Masih Aman Kok
Lalu, Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium sebesar Rp 11.500/kg dan beras premium Rp 14.400/kg. Serta, Zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
Khudori menjelaskan, saat ini Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog sebesar 1,6 juta ton.
Baca juga : Per 1 Juli, Harga BBM Pertamina Dan Shell Naik, Ini Daftarnya
Menurutnya, saat ini harapan pengadaan beras dari dalam negeri kecil, peluangnya kecil. Apalagi harga gabah dan beras medium saat ini sudah di atas HET. Alhasil, jalur impor harus ditempuh untuk mencukupi stok di gudang. Diyakininya, beras impor yang dijual ke masyarakat, jenis beras premium.
“Sulit buat Bulog dapat gabah atau beras. Ditambah lagi Bulog mesti menyalurkan bansos (bantuan sosial) beras selama 3 bulan, yaitu September-November 2023, dengan kebutuhan sekitar 640-an ribu ton beras,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya