Dark/Light Mode

Golkar Belum Bahas Wacana RK Cawapres

Sabtu, 9 September 2023 08:36 WIB
Ridwan Kamil. (Foto: Ist)
Ridwan Kamil. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nama eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendadak rame disebut-sebut sebagai kandidat terkuat yang akan mendampingi Capres dari PDIP, Ganjar Pranowo. Apalagi, belum lama ini, RK atau Kang Emil dikabarkan sudah bertemu 4 mata dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sayangnya, hingga saat ini, Golkar belum bahas wacana Emil sebagai Cawapres.

Hal itu disampaikan Airlangga menyusul adanya rumor Emil akan menjadi Cawapres Ganjar. Kata Airlangga, sejauh ini belum ada pembahasan mengenai Emil menjadi Cawapres Ganjar.

"Golkar masih fokus di Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Gerindra, PAN, dan PBB," kata Airlangga, di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga belum bisa memastikan apakah Beringin akan mengusung Emil di Pilpres 2024. Lain hal dengan peluang Emil jika dicalonkan kembali sebagai Gubernur Jawa Barat. "Kalau gubernur sudah disiapkan," tegas Airlangga.

Seperti diketahui, belakangan ini, nama Emil banyak dijagokan sebagai Cawapres Ganjar. Emil dianggap bisa mendongkrak kemenangan Ganjar, khususnya di wilayah Jawa Barat. Mengingat selama ini, Jabar menjadi wilayah yang sulit untuk dimenangkan Ganjar, termasuk Presiden Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019.

Bahkan dalam sebuah video wawancara yang tayang di YouTube, Emil blak-blakan soal kedekatannya dengan Mega dan Ganjar. Emil tak ragu-ragu menyebut, Ganjar dan PDIP butuh dirinya untuk mendongrak kemenangan di Jabar. Emil mengklaim, untuk di Jabar, dirinya punya elektabilitas tertinggi dibanding tokoh lain.

Baca juga : PB PMII Beri Mandat Cak Imin Maju Cawapres

Dalam kesempatan lain, Emil yang namanya makin nyaring disebut-sebut akan mendampingi Ganjar, menjawab dengan kode. Kata dia, akan ada peristiwa menarik minggu-minggu ke depan.

"Kami mohon doa, takdir kami ke mana kami tidak tahu. Tapi insya Allah Tuhan memberikan yang terbaik. Tapi kalau minggu depan ada breaking news, ya, mohon dimaklumi. Kodenya itu saja," kata Emil.

Kode yang dilemparkan Emil dianggap sebagai sinyal dirinya akan jadi Cawapres Ganjar. Apalagi, ada informasi yang menyebut, Emil telah melakukan pertemuan 4 mata denga Megawati beberapa hari lalu.

Kabar saal Emil bertemu dengan Mega dibenarkan Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo, Deddy Sitorus. Dia membenarkan, Emil yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu telah bertemu dengan bosnya. "(Pertemuan) cuma sekitar satu jam," ucap Deddy.

Meskipun bertemu 4 mata, Deddy menepis pertemuan Mega-Emil itu terkait dinamika politik yang sedang hangat ini. "Tukar pikiran saja, karena beliau baru selesai tugas jadi gubernur Jabar," tandas Deddy.

Namun, Deddy tidak membantah dalam obrolan itu, akhirnya disinggung soal urusan Pilpres 2024. Menurutnya, wajar bila pertemuan ketum partai dengan politisi, akan menyerempet soal politik.

Baca juga : JPB Jakbar Deklarasikan Yenny Wahid Jadi Cawapres 2024

“Mungkin secara langsung tidak, tapi secara indirecht bisa saja bicara soal Cawapres,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai sebagai kader, Emil mesti izin kepada Golkar bila ingin menerima pinangan dari partai lain. Mengingat saat ini, Golkar sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Prabowo Subianto. Sementara, Emil merupakan kader dan pengurus Partai Golkar.

"Otomatis (harus izin). Suka atau tidak, bila restu itu tak diperoleh, maka pilihan berikutnya RK harus keluar atau mundur dari Golkar," tukas Agung, kemarin.

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio (Hensat) mengatakan duet Ganjar-Emil rumit untuk direalisasikan. Sebab, Emil harus melewati tiga rintangan yang disebut Hensat sulit dilalui.

Pertama, Emil memerlukan izin Airlangga yang juga tengah berjuang untuk maju menjadi kandidat Cawapres Prabowo Subianto. Selain itu, usia Emil di Beringin masih seumur jagung.

Kedua, posisi politik Golkar saat ini ada dalam KIM bersama PAN dan Gerindra. “Sehingga jika ingin pindah koalisi, maka Golkar harus membutuhkan izin dari Presiden Jokowi,” sambung Hensat, kemarin.

Baca juga : Tanggapi Demokrat, Sudirman Said: Belum Ada Kesepakatan Soal Cawapres

Dan ketiga, mendapatkan izin Mega adalah hal sulit. Karena dalam sejarahnya PDIP belum pernah mencalonkan Cawapres yang berpotensi menjadi rival Capres dari PDIP di Pemilu berikutnya.

“Nah, kalau seandainya Ganjar menang dan RK menjadi Wapres, maka di Pemilu berikutnya Ridwan Kamil berpotensi menjadi lawan petugas partainya," pungkas dia.

Namun, Direktur Eksekutif Indoensia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menduga Emil punya ambisi maju di Pilpres 2024 mendatang. Meskipun Golkar sudah mendukung Prabowo, masih ada peluang Emil jadi Cawapres Ganjar.

Menurut Dedi, kemungkinan itu mendasar pada dua hal. Pertama, Emil tidak memiliki catatan loyal pada parpol. Sehingga sangat mungkin ia akan meninggalkan Golkar demi Cawapres Ganjar. "Kedua Ridwan Kamil sejauh ini mirip dengan Ganjar, yakni ahli dalam pemasaran politik di media sosial," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.