Dark/Light Mode

Menyerang Vs Bertahan

Senin, 18 Desember 2023 00:17 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertarungan di Pilpres itu seperti dalam dunia sepak bola. Yang sedang unggul, biasanya akan bertahan sekokoh mungkin dan menghindari sekecil apa pun kesalahan agar keunggulannya terjaga sampai pertandingan selesai. Sedangkan yang tertinggal akan menyerang secara spartan agar paling tidak bisa menyamakan kedudukan atau bahkan berbalik unggul.

Berdasarkan survei-survei, saat ini, Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sedang dalam posisi unggul. Selisih elektabilitasnya lumayan jauh dibanding dua lawannya. Sedangkan Capres-Cawapres nomor 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedang salip-salipan memperebutkan posisi kedua.

Baca juga : Ayo Gerak Cepat Banjiri Pasar Beras

Dengan posisi sedang unggul, Prabowo-Gibran tak terlalu banyak melakukan serangan. Mereka terlihat lebih nyaman untuk bertahan. Di depan publik, Prabowo dan Gibran bahkan berkali-kali mengatakan, kalau ada yang menyerah dan memfitnah, dijogetin aja.

Sedangkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, terus melancarkan serangan, meski untuk Ganjar-Mahfud tak seintens Anies-Muhaimin. Tujuan serangan ini adalah untuk men-downgrade dan mendegradasi lawan. Agar tercipta persepsi di masyarakat bahwa lawan adalah orang yang tidak tepat untuk memimpin Indonesia.

Baca juga : Penerapan SPBE Bisa Perkuat Akuntabilitas Pemerintahan

Oleh karena itu, berbagai isu akan terus dimainkan Anies-Muhaimin untuk dijadikan senjata menyerang Pranowo-Gibran. Ganjar-Mahfud juga sama, meski akan melakukan variasi serangan yang berbeda, agar tidak semakin dijauhi oleh para pemilih loyal Presiden Jokowi.

Jika dianalogikan dengan sepak bola, saat ini Pilpres baru separuh waktu main. Masih babak pertama. Serangan-serangan yang dilancarkan para Capres-Cawapres akan semakin gencar di bakal kedua. Bahkan, di injury time atau menjelang pencoblosan, serangan akan semakin spartan.

Baca juga : Nyerang Boleh, Ngehina Jangan

Seandainya dalam perjalanan menuju pencoblosan, elektabilitas Prabowo-Gibran disamai atau tersusul oleh lawan-lawannya, mereka juga mungkin akan melakukan serangan balik. Tujuannya, untuk kembali melebarkan jarak dan menjaga kemenangan.

Namun, apa pun hasilnya nanti, kita berharap, Pilpres ini juga bisa diakhiri seperti permainan sepak bola. Para pemainnya berjabat tangan, saling sapa, bahkan berangkulan. Sebagian juga bertukar jersey sebagai tanda mereka tak pernah bermusuhan. Mereka hanya bertanding saat Pilpres. Begitu Pilpres selesai, mereka adalah teman.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.