Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Sudah lama sekali tidak menyaksikan momen mendebarkan ketika seseorang akhirnya ditelepon Presiden, memastikan dirinya mendapat ke percayaan sebagai menteri.
Peristiwa seperti ini dulu terjadi di masa Pak Harto sebagai Presiden. Kebahagiaan sang menteri saat-saat menerima telepon biasanya ditayangkan media televisi.
Pada waktu itu memang zamannya telepon kabel rumah. Itulah instrumen teknologi komunikasi tercanggih yang digunakan untuk menghubungi seseorang dengan cepat.
Baca juga : Menolak Pos Menteri
Kepemilikan telepon rumah saat itu menunjukkan status ekonomi seseorang atau sebuah keluarga. Setelah Pak Harto berganti, sepertinya tak ada lagi ‘tradisi telepon’.
Kini, di zaman telepon rumah sudah tak tampak prestige lagi, Presiden Jokowi kabarnya akan menggunakan telepon rumah untuk memastikan anggota kabinetnya.
Ini agak aneh. Di zaman smartphone, Presiden Jokowi sepertinya ingin mengerjai calon-calon menterinya agar tidak kemana-mana jelang pengangkatan.
Baca juga : Pengamanan Yang Tidak Aman
Lepas dari urusan menunggu telepon Tuan Presiden, ada yang juga maha penting diperhatikan ialah penantian rakyat terhadap profile kabinet mendatang seperti apa.
Mereka menunggu nama-nama yang diusung benar-benar merupakan memenuhi harapan sejak diumumkan.
Sosok yang dimaksud ialah, ketika nama-nama diumumkan, nama-nama dimaksud punya riwayat atau rekam jelas yang jelas kadar nasionalismenya, reputasi, prestasi, dan kontribusinya kepada masyarakat.
Baca juga : OTT Koruptor Kakap
Publik terpuaskan hanya dengan kredibilitas mereka yang ada di kabinet. Mereka punya riwayat mendeliver kebijakan dan program pro rakyat. Sosok bersih dan berpengalaman amat diperlukan memimpin negeri.
Beberapa nama yang muncul memahami harapan publik tersebut. Sekarang tinggal istiqomahnya saja. Konsisten dan persisten dengan tugas-tugas yang kelak diberikan.
Negeri ini memerlukan anggota kabinet yang cepat beradaptasi, cepat belajar, cepat mengerti persoalan, cepat menemukan solusi di sektor yang ia pimpin. Mereka loyal kepada atasannya saja: Presiden. Semata agar Indonesia bisa berlari cepat mengejar ketertinggalan dan jadi juara. ***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.