Dark/Light Mode

2 Menyerang Vs 1 Bertahan

Jumat, 9 Februari 2024 00:35 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertarungan di Pilpres itu seperti dalam dunia sepak bola. Yang sedang unggul, biasanya akan bertahan sekokoh mungkin dan menghindari sekecil apa pun kesalahan agar keunggulannya terjaga sampai pertandingan selesai. Sedangkan yang tertinggal akan menyerang secara spartan agar paling tidak bisa menyamakan kedudukan atau bahkan berbalik unggul.

Berdasarkan survei-survei, saat ini, Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sedang dalam posisi unggul. Selisih elektabilitasnya lumayan jauh dibanding dua lawannya. Sedangkan Capres-Cawapres nomor 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedang salip-salipan memperebutkan posisi kedua.

Baca juga : Qatar Vs Iran, Buru Sejarah Manis

Dengan posisi sedang unggul, Prabowo-Gibran tak terlalu banyak melakukan serangan. Mereka terlihat lebih nyaman untuk bertahan. Di depan publik, Prabowo dan Gibran bahkan berkali-kali mengatakan, kalau ada yang menyerang dan memfitnah, dijogetin aja.

Sedangkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, terus melancarkan serangan. Tujuan serangan ini adalah untuk men-downgrade dan mendegradasi lawan. Agar tercipta persepsi di masyarakat bahwa lawan adalah orang yang tidak tepat untuk memimpin Indonesia.

Baca juga : Ahok Mundur dari Komut Pertamina

Oleh karena itu, berbagai isu akan terus dimainkan Anies-Muhaimin untuk dijadikan senjata menyerang Pranowo-Gibran. Ganjar-Mahfud juga sama, bahkan serangannya semakin bervariasi.

Jika dianalogikan dengan sepak bola, saat ini Pilpres 2024 sudah mendekati peluit akhir. Makanya, serangan-serangan yang dilancarkan para Capres-Cawapres semakin gencar. Bahkan, di injury time atau menjelang pencoblosan, serangan mungkin akan semakin spartan.

Baca juga : Menyerang Boleh, Menghina Jangan

Seandainya, dalam detik-detik akhir perjalanan menuju pencoblosan, elektabilitas Prabowo-Gibran disamai atau tersusul oleh lawan-lawannya, mereka juga mungkin akan melakukan serangan balik. Tujuannya, untuk kembali melebarkan jarak dan menjaga kemenangan.

Namun, apa pun hasilnya nanti, kita berharap, Pilpres ini juga bisa diakhiri seperti permainan sepak bola. Para pemainnya berjabat tangan, saling sapa, bahkan berangkulan. Sebagian juga bertukar jersey sebagai tanda mereka tak pernah bermusuhan. Mereka hanya bertanding saat Pilpres. Begitu Pilpres selesai, mereka adalah teman.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.