Dark/Light Mode

Saatnya Bersanding Dan “Bertanding”

Kamis, 25 April 2024 05:37 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah KPU mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres terpilih Pilpres 2024, bagaimana selanjutnya?

Prabowo-Gibran perlu melakukan konsolidasi untuk persatuan. Ini penting. Terutama dengan parpol yang sempat menjadi lawan di Pilpres 2024; PDI Perjuangan, NasDem, PKB, PKS dan PPP serta beberapa parpol lainnya.

Sepertinya, NasDem dan PKB akan ikut pemerintahan PrabowoGibran. Sedangkan PKS dan PDIP sejauh ini terlihat condong berada di luar pemerintahan.

Kalau PKS sepertinya masih 50-50. Sementara PDIP persentasenya sedikit lebih besar. Ketidakhadiran pasangan Ganjar-Mahfud di acara peresmian terpilihnya Prabowo-Gibran di KPU, kemarin, menguatkan bahwa PDIP akan menjadi oposisi.

Prediksi ini sejalan dengan pernyataan salah seorang petinggi PDIP yang menyebut bahwa posisi PDIP 200 persen akan berada di luar pemerintahan.

Baca juga : Serius Menyikapi Suhu Di Timteng

Konsolidasi lainnya adalah pembagian tugas antara Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Sejauh ini, Wapres terkesan hanya sebagai “ban serep”.

Bagaimana dengan Wapres Gibran? Apakah “hanya” akan mengomandani kawasan aglomerasi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang mencakup Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (Jabodetabekjur)? Atau ada tugas lain? Menarik ditunggu.

Latar belakang Gibran yang berbeda, misalnya dibandingkan dengan Wapres Ma’ruf Amin, serta usianya yang ma sih muda dan perjalanan politiknya yang masih panjang, membutuhkan pertimbangan matang dan strategis: bagaimana dia akan berperan.

Selanjutnya, tugas Prabowo-Gibran yang akan menarik perhatian adalah penyusunan kabinet. Rumah Kertanegara di Jaksel, kediaman Prabowo, tampaknya akan mulai familiar di telinga publik untuk berbagai pertemuan politik. Termasuk tokohtokoh yang datang dan dikaitkan dengan kabinet.

Presiden-presiden sebelumnya punya gaya masing-masing dalam menyeleksi dan menyusun kabinet. Berapa yang bertahan dan berapa yang masuk, serta dramatikal prosesnya, menarik ditunggu.

Baca juga : 22 April Akan Jadi Peta Jalan

Kita juga perlu mengapresiasi pidato kemenangan Prabowo yang mengajak semua pihak, termasuk yang tidak memilihnya, untuk kembali bersatu usai bertarung keras di Pilpres. Ajakan tersebut sangat menyejukkan.

Segala atribut pemilu memang harus ditanggalkan. Presiden-Wapres terpilih sudah bukan lagi milik 02 atau parpol pengusung, tapi juga milik pendu kung 01 dan 03 serta seluruh rakyat Indonesia.

Setelah bertanding dan kemudian bersanding, kita juga perlu “bertanding” lagi. Bertanding bukan dengan sesama anak bangsa, melainkan bertanding dan bertarung melawan kemiskinan, kebodohan, korupsi dan semua penyakit yang menggerogoti bangsa ini. Problem-problem tersebut ada di pendukung 01, 02 maupun 03. Di seluruh lapisan rakyat.

Taktik, strategi serta prioritas konkret pemerintah Prabowo-Gibran untuk merontokkan segala “penyakit” tersebut serta untuk mengakselerasi kemajuan Indonesia, akan menjadi peta jalan lima tahun ke depan.

Rakyat sudah memilih. MK dan KPU juga sudah memutuskan serta menetapkan. Semuanya harus dihormati dan didukung sesuai kapasitas masing-masing. Saatnya bersatu, membangun, mengakselerasi serta mengawal.

Baca juga : Bukan Mudiknya Juara Formula 1

Semuanya, kembalilah ke rakyat. Ke titik itulah semuanya harus menghamba, mengabdi dan berdiri tegak lurus.

Tataplah mata rakyat yang berisi jutaan harapan. Selamilah jiwa rakyat. Anak-anaknya. Rasakan penderitaannya. Karena, di situlah letak esensi sejati sebuah pengabdian dan amanah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.