Dark/Light Mode

Ke Senayan, Artis Perlu “Isi Baterai”

Minggu, 24 Maret 2024 06:00 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada 22 orang artis yang lolos ke Senayan. Apa yang bisa dilakukan? Bisakah menambah nilai demokrasi?

Artis-artis tersebut tersebar di tujuh parpol, dari delapan parpol yang berhasil melaju ke Senayan. Yang terbanyak, PDI-P, Gerindra dan PAN, masing-masing memiliki lima artis.

Salah satu kekhawatiran dari lolosnya para artis ini adalah minimnya pemahaman mereka mengenai dunia politik dan public policy.

Ada kesan dan kekhawatiran, para artis lebih menjual popularitas dibanding kapasitas politik yang mereka miliki.

Ketika popularitas mendominasi terpilihnya seorang politisi, ada kecenderungan terpeleset dan terseret arus empati populis semata. Bukan kapasitas.

Baca juga : Sibuk Ngurus Kursi Dan Beras

Tentu saja, popularitas bukan modal utama. Karena, tidak sedikit artis-artis popular yang gagal lolos ke Senayan. Bahkan, ada yang sudah jual rumah dan kendaraan, cuma mendapat puluhan suara.

Dari 22 artis yang lolos, beberapa di antaranya bahkan sudah menjadi anggota DPR dari 2009. Sudah tiga periode. Sebut misalnya Rieke Diah Pitaloka (PDI-P) dan Primus Yustisio (PAN). Mereka sudah senior di Senayan.

Periode 2024-2029 keduanya terpilih lagi. Primus (Dapil V Jabar) bahkan berhasil memboyong istrinya, Jihan Fahira, menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Jawa Barat.

Selain Primus-Jihan, pasangan artis (suami-istri) yang juga lolos ke Senayan adalah Ahmad Dhani dan Mulan Jameela. Keduanya dari Gerindra.

Artis yang sudah lama duduk di Senayan tentu tidak bermodalkan popularitas semata. Mereka punya kapasitas dan kemampuan. Mereka terus mengisi baterai.

Baca juga : Apa Yang Terjadi Setelah 20 Maret?

Ada seorang artis yang lolos ke Senayan di periode sebelumnya, karena ingin mengembangkan diri, dia rajin menghubungi beberapa wartawan. Dia ingin belajar dan sharing informasi.

Ini contoh yang baik. Perlu diteladani para artis pendatang baru di Senayan. Ini penting, karena pernah ada seorang artis yang berhasil lolos ke Senayan, bukan di periode sekarang, mengajukan pertanyaan yang terkesan naif. “Kenapa Indonesia tidak mengirim tim sepakbolanya ke Piala Dunia?” tanyanya.

Dia tidak tahu kalau untuk hadir di Piala Dunia sepakbola butuh rangkaian kualifikasi yang ketat dan panjang. Dan, Indonesia seringkali gagal di tahap-tahap awal kualifikasi.

Inilah pentingnya seorang “artis politik” mengembangkan diri dengan tekun dan berkesinambungan. Dalam banyak hal. Baterai harus terus di-charge. Jangan sampai lowbat. Antena juga harus lebih tinggi.

Peranan parpol dalam memberikan pendidikan politik, juga sangat penting. Karena, mereka bukan sekadar menghadirkan “politainment”. Artis politik harus bisa meningkatkan derajat dan nilai-nilai demokrasi. Membawa pengaruh positif bagi rakyat, melampaui nilai-nilai keartisannya.

Baca juga : New York, Jakarta Dan Tikus

Kalau seorang artis berhasil bertransformasi menjadi seorang politisi hebat, jabatan menteri atau Presiden-Wapres pun bukan sesuatu yang mustahil.

Suatu saat, sangat mungkin Indonesia memiliki Presiden berlatarbelakang artis, seperti Reagan di Amerika Serikat atau komedian Volodymyr Zelensky di Ukraina. Mereka bisa melampaui nilai-nilai dan kapasitas keartisannya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, edisi Minggu, 24 Maret 2024 dengan judul "Ke Senayan, Artis Perlu “Isi Baterai"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.