Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Masalah kenaikan harga beras belum juga beres. Meski Pemerintah sudah membuka keran impor, sudah menggelar operasi pasar, sudah membagi-bagikan bantuan, harga bahan pangan pokok itu belum juga jinak.
Kenaikan harga beras ini terjadi di semua jenis. Baik jenis beras rakyat, beras medium, maupun beras premium. Selain harga naik, pasokan beras juga terus menipis. Di Pasar Induk Kramat Jati, yang selama ini menjadi patokan pasar nasional, pasokannya berkurang.
Baca juga : Kendalikan Harga Beras
Presiden Jokowi memberikan perhatian serius mengenai masalah ini. Kepala Negara beberapa kali ke gudang Bulog dan blusukan ke pasar-pasar untuk mengecek pasokan dan harga. Rapat kabinet mengenai masalah ini juga sudah beberapa kali digelar.
Namun, harga beras belum juga mau turun. Justru, di beberapa daerah, harganya melonjak tinggi. Bahkan, berdasarkan catatan Bank Indonesia, di wilayah Kalimantan, harga beras ada yang menyentuh sampai Rp 18 ribu per kilogram.
Sebenarnya, kenaikan harga beras ini bukan masalah baru. Kenaikan sudah mulai terjadi sejak akhir 2022. Di awal 2023, harga beras mulai jinak. Lalu, menjelang Puasa dan Idul Fitri, harganya kembali fluktuatif.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.