Dark/Light Mode

Perang Spanduk Calon Kepala Daerah

Rabu, 12 Juni 2024 02:13 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Spanduk dan baliho bakal calon kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada 2024 semakin banyak bertebaran di berbagai tempat. Ada yang membuat dalam ukuran besar dan dipasang di tempat resmi dan berizin. Ada juga yang membuat kecil-kecil tapi banyak, yang dipasang dengan tiang bambu di sepanjang pinggir jalan raya.

Pemasangan spanduk dan baliho ini bertujuan untuk mensosialisasikan diri kepada masyarakat dan meningkatkan popularitas serta elektabilitas. Jika popularitas dan elektabilitas naik, kandidat tersebut bisa dilirik oleh parpol untuk diusung. Atau bisa juga kandidat tersebut maju dari jalur independen.

Baca juga : Curhat Jemaah Tanpa Tasreh: Takut, Saya di Sini Seperti Buronan

Pertanyaannya, apakah pemasangan spanduk dan baliho ini efektif? Untuk sekadar memperkenalkan diri, mungkin iya. Tapi, untuk meningkatkan elektabilitas, masih diragukan. Kita bisa berkaca dari pengalaman Pileg dan Pilpres lalu. Banyak Caleg yang memasang begitu banyak spanduk, hasilnya nihil. Begitu juga dengan Capres-Cawapres, ada yang zonk meskipun spanduk dan balihonya tersebar di banyak tempat.

Di sisi lain, ada Caleg yang sama sekali tidak memasang spanduk justru mendapatkan suara banyak. Komeng contohnya. Komedian tersebut tak membuat spanduk untuk kampanye. Dia hanya bermodal foto nyeleneh di kertas suara, tapi efeknya luar biasa. Komeng keluar sebagai anggota DPD RI terpilih dengan suara terbanyak nasional.

Baca juga : Beda Nasib UKT & Tapera

Berkaca dari hal tersebut, efektivitas pemasangan spanduk dan baliho untuk kampanye Pilkada sepertinya takkan jauh berbeda dengan Pileg nanti. Terlebih, saat ini masyarakat juga jengah dengan pemasangan spanduk kampanye tersebut, yang sering membuat lingkungan semakin semrawut.

Saat ini, teknologi informasi semakin maju. Kini, orang bisa dengan mudah menyebarkan konten, baik video, foto, maupun pamflet, ke banyak pihak. Mudah, murah, dan cepat. Dengan perkembangan ini, konten digital akan lebih efektif untuk melakukan sosialisasi dan berkampanye. Para kandidat seharusnya mulai lebih ngeh dengan hal ini.

Baca juga : Saudi Punya Data Lengkap Selebgram Promo Haji Ilegal

Memang, perlu diakui, pemasangan spanduk dan baliho juga ada sisi positifnya. Dengan pemasangan spanduk dan baliho ini, perusahaan percetakan mendapat banyak orderan. Setidaknya, ada roda ekonomi di akar rumput ada yang bergerak dari pemasangan spanduk ini. Semakin banyak kandidat calon kepala daerah yang memasang spanduk, semakin besar pula perputaran uangnya.

Namun, dilihat dari sisi estetika dan efektivitasnya, pemasangan spanduk dan baliho ini sudah tidak relevan. Pemasangannya mubazir. Sama mubazirnya dengan dealer sepeda motor yang membagi-bagikan brosur di pinggir jalan kepada para pengendara yang lewat. Persentasenya untuk berhasilnya sangat kecil. Yang ada justruk mengotori lingkungan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.