Dark/Light Mode

Moralitas Panitia Pemilu

Senin, 13 Januari 2020 06:49 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Dari sejak lama Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menjadi sarang penyamun. Ragam modus penyelewengan kekuasaan di institusi itu. Dan telah banyak yang digelandang ke meja hijau untuk keadilan hukum.

Duduk di kepanitiaan penyelengaraan pemilu ternyata banyak godaannya dan banyak yang tergoda. Dan ternyata karena kuasanya lumayan powerful, KPU menjadi tempat berbisnis sekaligus mengais kursi kekuasaan.

Dulu kejahatannya terjadi saat pengadaan barang dan jasa, sekarang masuk ke pengaturan masa kekuasaan.

Baca juga : Presidennya Warganet

Pergantian kursi antar waktu di parlemen rupanya jadi bisnis empuk. Dan permainan terjadi di tingkat pusat hingga daerah.

Semuanya menggunakan kekuatan uang untuk mengendalikan siapa di kursi kekuasaan. Biasanya, pengendali dengan sengaja memplot orang-orangnya untuk duduk di pos-pos kekuasaan tertentu.

Semua dilakukan selain mencari peluang usaha yang berbasis previldege kekuasaan, juga untuk mengamankan sekaligus memperpanjang usia mereka berbisnis.

Baca juga : Mengutuk Banjir?

Mereka memasang para politisi sebagai satpam. Praktek memasang orang ini sudah berlangsung lama. Turun temurun. Dan sekarang terus berlangsung dengan tujuan yang tidak berubah.

Sepertinya permainannya belum banyak bergeser. Biasanya mereka memulai praktek itu sejak pencalegan.

Sekarang rupanya ada celah menempatkan orang dengan membandari mereka menyuap anggota KPU untuk memuluskan pergantian antar waktu.

Baca juga : Megaskandal (Lagi)

Dan inilah yang kemarin heboh terjaring OTT (Operasi Tangkap Tangan). Penyuapan dilakukan secara berantai dimulai dari pengurus kunci di partai: ketua umum dan sekretaris jenderal.

Mereka memiliki kuasa untuk membuat jadwal siapa dan berapa lama duduk di kursi kekuasaan. Dan mereka pun memperdagangkannya. Inilah yang harus diberantas karena mencederai demokrasi kita. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.