Dark/Light Mode

BTP

Jumat, 25 Januari 2019 07:37 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Dirinya tidak mau lagi dipanggil Ahok. Namanya sudah hampir melegenda sebetulnya. Namun ia memutuskan agar orang-orang memanggilnya dengan BTP saja.

Ya, Basuki Thahja Purnama, nama aslinya. Dan ia baru saja menghirup udara bebas. Hanya BTP saja sepertinya yang keluar dengan bangga, baik-baik saja, dan disambut bak idola. Ini sebabnya, ia dipenjara bukan karena skandal moral kekuasaan korupsi, tapi, lantaran keselo lidah yang mengcornernya jadi terpidana penista agama.

Baca juga : Negara Pengutang

Selain kasusnya, atmosfir persaingan politik telah memaksanya untuk menerima semua kenyataan pahit itu. Namun, meski dinyatakan bersalah, BTP masih menaburkan aroma keharuman. Sebab sepanjang usia memimpin Jakarta, ia terbukti telah memberi keteladanan yang amat baik dalam mengelola pemerintahan.

Ahok banyak melakukan tindakan tegas kepada para mafia anggaran dan proyek di Ibu kota. Banyak yang tak suka dengan gebrakannya. Tapi ia maju terus. Mau tidak anggap populis dengan cara mengeksekusi sesuatu yang tidak legal.

Baca juga : Tanpa Teks, Tanpa Bocoran

Suara-suara Lembaga Swadaya Masyarakat bahkan media yang mensponsori siapa saja misalnya yang menempati tanah ilegal ia sikat, ia lawan, dan memberinya alternatif yang lebih baik. Jakarta banyak berubah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.