Dark/Light Mode

Wabah Pengangguran

Rabu, 15 April 2020 02:47 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Ternyata, selain Wabah Covid-19, ada wabah lain yang mengintai dan amat berbahaya. Yaitu, tsunami wabah pengangguran sebagai dampak terjauh dari kebijakan pembatasan sosial skala besar-kecil dengan program bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah. 

Seperti paling aman, program #dirumahaja berimplikasi pada ancaman kematian berbagai industri yang telah menyerap pasar kerja. Industri ritel, transportasi, pariwisata, perhotelan, dan kuliner, misalnya sekarang tidak bergerak. Sudah pingsan. 

Baca juga : Waspada Wabah Korupsi BLT

Banyak mall tutup. Shopping center yang biasa buka sekarang terpaksa harus tutup. Bagi mereka ini pukulan kedua setelah wabah online shop dan digital market place. Di banyak negara, banyak gerai branded banyak yang tutup permanen dan menyusul di Indonesia. 

Pembatasan bahkan pelarangan mudik dan penutupan beberapa destinasi wisata telah mematikan situs-situs yang biasa ramai. Kegiatan ekonomi pun mati dan akhirnya memaksa merumahkan pekerja di indusri tersebut. Perusahaan di sektor tersebut sudah mulai merasakan beratnya pengeluaran tanpa pemasukan. Berapa juta pekerja hilang sumber pendapatan.

Baca juga : Ambiguitas

Dalam statistik yang mencengangkan, Usaha Kecil Menengah sebagai kegiatan ekonomi yang menyerap 97 persen pasar kerja di republik ini merupakan sektor yang terdampak secara serius. Kalau terus tergerus maka UMKM akan banyak yang tutup dan akan terjadilah pemutusan hubungan pekerjaan secara massal yang bisa memicu gelombang pengangguran mengerikan. 

Sementara, perusahaan-perusahaan besar rupanya hanya menyerap tenaga kerja sebanyak 3 persen saja. Jadi kalau mereka terdampak, jumlah unemployment tidak terlalu signifikan. Dengan angka ini maka jelas di mana seharusnya pemerintah berpihak dan memberi prioritas. Alokasi anggaran jika ada untuk kepentinganan menggairahkan UMKM. 

Baca juga : Krisis Komando

Daya tahan perekonomian kita ada di mereka. Nyawanya ada pada geliat nyawa perdagangan UMKM. Harus punya konsep pemberdayaan yang operasional dan massif. Ayo tetap semangat, lawan Covid-19 dan lawan pelemahan perekonomian kita dengan tetap setia pada arah perjuangan menguatkan kalangan usaha kecil menengah. Kita pasti bisa!

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.