Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

`Almarhum` KPK

Rabu, 4 November 2020 05:01 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Ini sungguh kabar duka. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepertinya tak seperti dulu lagi, menangkapi para pejabat dan swasta yang bejat moral kekuasaannya. Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dulu sering dilancarkannya tidak pernah meleset sekarang nyaris tak terdengar lagi. 

Fakta melemahnya operasi penciduknya para oknum pejabat kita sungguh kabar menyedihkan. Sejatinya, gebrakan OTT itu mengguncang nurani dan kesadaran para pejabat kita untuk merubah sikap. Membuang jauh mental malingnya. Jadi seperti tidak tumbuh sikap jera dengan serangkaian OTT ini. 

Baca juga : Mahalnya Politik Pangan

Kita berharap ke depan ada kabar baik dan menggembirakannya: KPK kembali unjuk gigi dengan menyasar kasus kasus yang melibatkan perusahaan-perusahaan kakap yang selama ini dipastikan dibangun dengan cara menyalahi aturan. Dan mereka sudah too much alias keterlaluan. 

Selalu saja ada cara Tuhan untuk menghentikan manusia-manusia yang sudah berlebihan dalam hidupnya. Keberlebihan tahapnya sudah masuk kelas keserakahan bin tamak bin rakus. Kalau sudah muncul seperti ini pasti banyak yang jatuh jadi korban, yang ditidakadili, direnggut bagiannya sadar atau tidak. 

Baca juga : Prabowo Masih Karantina

Perusahaan-perusahaan raksasa ini, seperti tupai. Sepandai-pandai meloncat pasti terjatuh juga. Ini harus dialami sebagai reminder. Dan proses hukum terhadap para kakap ini tidak boleh tidak terjadi. 

Seperti umum diketahui, para kakap ini jejaring ke kekuasaannya luas sekali dan kuat. Selalu saja ada oknum pejabat pengkhianat yang suka membantu mereka selamat dari jeratan hukum. Dengan kekuatan uang mereka bisa membeli informasi dan merusak tatanan hukum. 

Baca juga : Banteng Jangan Asbun

Oleh karenanya, penting bagi publik yang diwakili para aktivis anti korupsi untuk terus mengawasi pergerakan kasus-kasus kakap ini. Jangan sampai menguap. Ingat kita perlu dana besar untuk membayar hutang negara dan membangun negeri. Semangaaat...

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :