Dark/Light Mode

Menjaga Iklim Demokrasi

Rabu, 7 April 2021 06:27 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Survei publik mendeteksi telah berubahnya atmosfer ruang-ruang publik sejak bergulirnya era reformasi hingga saat ini. Dari semula ruang raksasa, leluasa, dan bebas berekspresi kini menjadi ruang kedap kritik. Dalam dinamikanya muncul lagi pasal/peraturan karet untuk membatasi kebebasan agar katanya tidak kebablasan.

Baca juga : Reshuffle KSP

Cukup lama bangsa ini merayakan kebebasan bersuara tentang apa saja. Di masa-masa awal reformasi hingga 10 tahun kemudian kuasaan yang semula kebal kritik, telah menjadi sasaran utama dan empuk kritikan bahkan makian.

Baca juga : Mental Impor

Setiap hari. Dari segenap penjuru. Namun kekuasaan tak punya kuasa untuk dengan mudah membungkam sampai akhirnya para penikmat kebebasan ini dibuatkan batasan-batasan.

Baca juga : `Mahalnya Politik Pangan`

Usulan pembatasan itu mulanya datang sebagian dari wakil rakyat lalu sekarang dipakai kekuasaan untuk pembatasan, untuk tidak mengatakan pembungkaman. Usulan yang sebagian telah membuat kebebasan jadi ribet. Jadi penyesalan. Ada kerinduan kepada suatu masa di saat kebebasan tak sedikit pun ada pembatasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.