Dark/Light Mode

Menjaga Iklim Demokrasi

Rabu, 7 April 2021 06:27 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

 Sebelumnya 
Lima tahun terakhir ini, kebebasan itu telah jadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Kritikan lalu dijadikan materi hukum untuk menjeratkan pasal ujaran kebencian. Pelapor tentu merupakan kacung, pemeran dirty hand kelompok kepentingan tertentu. Sangat merusak atmosfer kebebasan. Namun kita bisa melihat, yang bersangkutan telah menjadi politisi karbitan, 'carmuk' (cari muka) di level paling menjijikkan.

Baca juga : Reshuffle KSP

Keadaan tambah kisruh dengan munculnya aparatur yang 'carmuk', lalu jadi lebay. Mereka gunakan momentum orang-orang yang sedang menumpahkan protes dan kritikan untuk 'exercise' kekuasaan. Ditangkapinya, diperiksanya, lalu dirusak reputasinya. Memang tidak sengaja merusak tapi di zaman hoaks ini, informasi sering dipelintir sedemikian rupa.

Baca juga : Mental Impor

Ujungnya seringkali tidak jelas. Oleh karenanya wajar bila berkembang persepsi penegakan hukum tebang pilih. Istilah kerennya, 'hukum di republik ini tajam ke bawah tapi tumpul ke atas.' Bahkan ada yang memperdalam tafsir, 'hukum cuma tajam ke penantang tapi tumpul ke petahana.' Hukum dianggap jadi instrumen petahana mempertahankan status quo.

Baca juga : `Mahalnya Politik Pangan`

Semoga atmosfer publik kembali sehat. Agar anak-anak bangsa ini tidak lagi terpolarisasi ke dalam pertentangan pro dan kontra pemerintah dalam makna yang ekstrim. Ingin dan harus segera bersatu dalam kemajuan. Ya, menyatu untuk Indonesia maju. Itulah tujuan bersama yang harus sama-sama kita tuju. Ayo rayakan lagi kebebasan demokrasi, untuk kehidupan yang lebih bermutu. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.