Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Sebelumnya
Kondisi ini diperparah oleh beberapa kepala daerah yang ingin kinerjanya terlihat baik. Tidak ingin terlihat banyak yang positif. Sehingga, tracing dan testingnya tidak maksimal. Tapi, ini seperti “api dalam sekam”. Membahayakan warganya.
Kalau saja tingkat testing dan tracing-nya ditingkatkan, seperti kata para ahli, yang tampak bisa jadi berkali-kali lipat jumlahnya. Memang terlihat “buruk”, tapi bisa segera diantisipasi. Rakyatnya terlindungi.
Baca juga : Awas, Klaster Nobar!
Apalagi sekarang, mobilitas penduduk antar daerah sudah longgar, lalu Covid jenis baru dari India (Delta) tingkat penularannya lebih cepat, maka alarmnya berbunyi sangat-sangat nyaring. Tidak heran kalau saat ini terjadi lonjakan kasus di 22 provinsi.
Dulu saja, saat musim mudik, ketika semua jenis transportasi dihentikan, dampaknya bisa parah, apalagi sekarang tidak ada kebijakan seperti itu. Bisa dibayangkan betapa riskannya.
Baca juga : Jangan Ada Nada Sumbang
Karena itu, segera tarik rem darurat yang tidak membingungkan. Jalankan dengan tegas dan jelas. Tingkatkan testing dan tracing. Jangan “jaim”. Sebelum semuanya terlambat. Sebelum bertambah parah di tengah angka psikologis yang siap mengancam.
Apa itu? Dua juta kasus!(*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.