Dark/Light Mode

Hati-Hati “Varian Daerah”

Minggu, 1 Agustus 2021 07:00 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Belum lagi dugaan permainan data. Misalnya, angka positifnya dilaporkan 30 padahal keterisian rumah sakitnya, karena Covid, 50. Angkanya dimake-up supaya terlihat cantik. Supaya kepala daerahnya tak tampak jelek. Apalagi kalau ada yang punya target politik berikutnya.

Dugaan permainan data ini ibarat menyembunyikan kotoran di bawah karpet. Sangat berbahaya. Seperti api dalam sekam yang bisa tiba-tiba menjalar dan membakar.

Baca juga : Heboh Dan Hilang, “New Normalkah”?

Kondisi ekonomi yang kian mengkhawatirkan, juga bisa menjadi alasan warga untuk tetap keluar rumah. Kebutuhan hidup dan perut memang tak bisa diajak kompromi. Bendera putih tanda minta tolong sudah ditemukan di beberapa daerah.

Belum lagi mereka yang melakukan isolasi mandiri di rumah tapi tidak terdata. Mereka berjuang lebih keras untuk mendapatkan layanan kesehatan, obat-obatan atau bahkan untuk sekadar makan sehari-hari.

Baca juga : Pelajaran Hebat Dari Akidi

Karena itu, daerah-daerah luar Jawa butuh perhatian serius. Kalau selama ini Menteri Luhut B Panjaitan sudah memegang Jawa Bali, menteri lain, Menko PMK misalnya, bisa “memegang” Kalimantan.

Menteri lainnya lagi, menangani Nusa Tenggara. Untuk Maluku Papua, juga ada Menteri yang fokus di situ. Demikian pula Sumatera, Sulawesi atau daerah lainnya. Perlu penanggungjawab sendiri. Perlu kerjasama pusat dan daerah.

Baca juga : Obat, Jangan Nunggu Ponari

Kalau tidak, daerah bisa “membara”. Apalagi ada kekhawatiran potensi munculnya varian baru Covid-19 khas Indonesia. Varian Delta India saja sudah sangat merepotkan, apalagi kalau ada varian lokal atau “varian daerah”.

Kita berharap, sangat berharap, itu tidak terjadi. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.