Dark/Light Mode

Indonesia Sambut Multievent, Kudu Ramping Kontingen Tapi Produktif Medali

Jumat, 21 Januari 2022 05:44 WIB
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti (tengah). (Foto : NOC)
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti (tengah). (Foto : NOC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontingen Indonesia cukup padat mengikuti agenda multi event pada tahun 2022. Mulai dari SEA Games Hanoi, Viernam, 12-23 Mei 2022, Islamic Solidarity Games (ISG) Turki, 9-18 Agustus 2022, Asian Games Hangzhou, Zhajiang, China 10-25 September 2022 hingga Asian Youth Games Shantou, China, 20-28 Desember 2022. 

Mengingat SEA Games dan Asian Games sudah ditetapkan sebagai sasaran antara oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan lahirnya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti, Kontingen Indonesia yang harus diberangkatkan ramping tetapi produktif dalam meraih medali. 

"SEA Games dan Asian Games jadi sasaran antara. Jadi, Kemenpora ingin Kontingen Indonesia yang dikirim harus ramping tetapi produktif medali. Sasaran kita ke depan Olimpiade sesuai DBON," kata Chandra Bhakti usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) di Hotel Arthotel Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Baca juga : Papan Atas Memanas, Bali United Pede Konsisten Menang

Khusus menghadapi SEA Games Hanoi 2022, Chandra Bhakti berharap seluruh induk-induk organisasi sudah menjalankan program pemusatan latihan atlet nasional (pelatnas) pada Februari mendatang.  

"Tidak semua atlet yang menjalani pelatnas diberangkatkan ke SEA Games tetapi ada tim Review yang beranggotakan NOC Indonesia, pakar olahraga dan KONI Pusat akan menentukannya," jelasnya. 

Berbicara masalah DBON yang menjadi penguat pondasi pembinaan olahraga, kata Chandra, pihak Kemenpora tidak bisa berjalan sendiri. Harus dibantu NOC Indonesia, induk-induk organisasi (PB/PP) dan KONI Pusat. 

Baca juga : 2022, NOC Indonesia Fokus Multievent Hingga Olimpiade Paris

Keterlibatan NOC Indonesia, jelas Chandra, sangat penting baik untuk try out maupun penyelenggaraan event-event internasional di dalam negeri. "Kita tidak mau lagi terjadi adanya atlet yang tidak bisa tampil di babak kualifikasi Olimpiade karena masalah administrasi. Harus ada rekomendasi dari NOC Indonesia," ujarnya. 

Secara khusus Chandra Bhakti juga menyampaikan apresiasi kinerja Okto sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA) yang sukses membebaskan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dari sanksi WADA sehingga bendera Merah Putih kembali berkibar mulai Februari mendatang.

"Kemenpora memberikan apresiasi khusus kepada pak Okto yang sukses mengusahakan bendera Merah Putih bisa berkibar kembali," katanya. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.