Dark/Light Mode

Sanksi WADA Dicabut

Hore, Merah Putih Bisa Berkibar Lagi

Sabtu, 5 Februari 2022 06:59 WIB
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari (kiri) dan Menpora Zainudin Amali (kanan) saat mengibarkan Bendera Merah Putih. (Foto: Dok. NOC Indonesia)
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari (kiri) dan Menpora Zainudin Amali (kanan) saat mengibarkan Bendera Merah Putih. (Foto: Dok. NOC Indonesia)

 Sebelumnya 
Usai mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo, Menpora langsung menugaskan Okto, panggilan akrab Raja Sapta, untuk membantu akselerasi dan investigasi sanksi WADA terhadap IADO.

Okto pun berhasil merajut Merah putih yang tergores dalam waktu kurang dari empat bulan. Dua hari sejak ditunjuk, Okto langsung bergerak cepat. Ia dan Sekjen Ferry Kono berangkat ke Yunani untuk menemui Presiden WADA Witold Banka, Niggli, dan Direktur Utama RADO Eropa Sebastien Gillot di ANOC General Assembly.

Koordinasi intensif pun dilakukan Gugus tugas dengan SEARADO sembari bersinergi dan mendesak IADO untuk menyelesaikan pending matters.

Baca juga : Usai Sanksi WADA Dicabut, LADI Resmi Berganti IADO

Dari pertemuan tersebut, Okto membuka jalur komunikasi yang selama ini terhambat dan men gakibatkan IADO tak maksimal menjalankan hal teknis dan administratif.

“Kami menyadari tantangan yang kami hadapi tak mudah. Ancaman durasi sanksi satu tahun ini terlalu lama bagi Indonesia. Kita tak bisa menkadi tuan rumah event regional, kontinental, dan internasional,” kata Okto.

Menyadari hal tersebut, pria kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1975 ini pun gencar berkomunikasi dua arah dengan WADA. Ia didampingi bendahara NOC Indonesia Tommy Hermawan Lo berangkat ke kantor WADA di Lausane, Swiss untuk menyampaikan progres IADO ke Niggli.

Baca juga : Sanksi WADA Resmi Dicabut, PSSI Senang Merah Putih Bisa Berkibar Lagi

Bak gayung bersambut, WADA mengapresiasi kinerja Indonesia dan berjanji akan berkoordinasi dengan SEARADO dan JADA untuk melakukan review sanksi WADA terhadap IADO.

Okto juga berharap, pembaharuan nama LADi ke IADO dapat menjadi awal baru bagi badan antidoping Indonesia untuk menjalankan tugasnya sebagai lembaga independent, profesional, dan modern.

“ini menjadi awal baru. Kini sudah tidak ada lagi LADi, tetapi IADO. Semoga IADO dapat menjalankan tugasnya dengan baik sehingga sanksi WADA seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Okto. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.