Dark/Light Mode

Bamsoet-CEO Gallant Venture Tentukan Koordinat Bintan International Circuit

Kamis, 17 Maret 2022 17:59 WIB
Seremonial penentuan titik koordinat pembangunan Bintan International Circuit, di Pantai Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (17/3). (Foto: Dok. IMI)
Seremonial penentuan titik koordinat pembangunan Bintan International Circuit, di Pantai Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (17/3). (Foto: Dok. IMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, CEO Gallant Venture Pte LTD Eugene Cho Park, dan Executive Director of Gallant Venture Pte LTD Frans Gunara melakukan seremonial penentuan titik koordinat pembangunan Bintan International Circuit, di bibir Pantai Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (17/3). Pembangunan Bintan International Circuit akan memanfaatkan luas lahan mencapai 500 hektar di kawasan pariwisata Bintan Resort, di Lagoi. Khusus untuk sirkuit dan tribun, sudah disiapkan lahan seluas 75 hingga 100 hektar yang memungkinkan panjang lintasan sirkuit bisa dibangun mencapai 5,2 km.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menerangkan bahwa Bintan International Circuit memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Lokasinya sangat strategis, hanya memerlukan waktu sekitar 18 menit dari Bandara Hang Nadim Batam, 30 menit dari pelabuhan Ferry Batam Center, 40 menit dari pusat belanja Nagoya, 45 menit dari Harbour Bay Batam, serta sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang. Lokasinya yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia, menjadikan industri pariwisata di Bintan sangat kompetitif.

"Terlebih, Sirkuit Sepang di Malaysia sejak 2018 sudah tidak lagi menyelenggarakan Formula 1. Bintan International Circuit juga tidak akan menjadi saingan Singapura yang rutin menyelenggarakan Formula 1. Malah justru Gallant Venture Pte LTD dan IMI akan bekerja sama dengan Singapura agar ke depannya penyelenggaraan Formula 1 bisa diselenggarakan di Bintan, dengan dukungan dari Singapura. Sehingga Singapura tidak perlu lagi menutup jalan raya dan menutup mall dan toko-toko dengan biaya kompensasi yang sangat besar untuk menyelenggarakan Formula 1," ujar Bamsoet, usai menentukan titik koordinat pembangunan Bintan International Circuit.

Baca juga : IMI Bangun Bintan International Circuit, Dipersiapkan Untuk F1

Ketua MPR ini menjelaskan, masterplan pembangunan Bintan International Circuit rencananya terbagi dalam lima zona. Yakni Fast Zone (race circuit), Water Sport Zone, Residential Zone, Mixed Used Zone, dan Eco Zone. Desainnya dipercayakan kepada konsultan internasional dari Inggris, Populous.

Bamsoet menekankan, rekam jejak Populous tidak perlu diragukan. Sebab, Populous telah banyak mendesain arena motorsport di berbagai negara dunia. Antara lain Silverstone Circuit, Alabama Motorsports Park Circuit, Dubai Autodrome and Business Park, Iceland Motopark, The Circuit of Wales, dan The London Grand Prix.

"Pembangunan Fast Zone (race circuit) akan memanfaatkan lahan seluas 75 hingga 100 hektar dengan target sertifikasi lintasan sirkuit Grade One. Selain untuk Formula 1, juga bisa digunakan untuk menggelar berbagai kejuaraan balap dunia seperti Formula 1, Formula 2, Formula 3, GT3, World Endurance Championship, V8 Supercars, World Touring Car Cup, hingga Nascar Oval. Semakin menempatkan Bintan dan Kepulauan Riau dalam peta olahraga otomotif dunia," jelas Bamsoet.

Baca juga : Keren, Medical Center MotoGP Mandalika Canggih Berstandar Internasional

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, selain lintasan sirkuit berkelas internasional, Bintan International Circuit juga didukung panorama alam yang eksotik berupa bentang pantai, kontur perbukitan, perkebunan, hingga kanal buatan yang langsung menembus dari laut ke kawasan arena sirkuit sehingga bisa menampung ratusan yacht. Karena panorama alam yang eksotik, penonton bisa menyaksikan balapan di sirkuit melalui bukit yang indah. Diperkuat keberadaan entry plaza, signature bridge, car parking, hingga site links.

Di area Water Sport, akan dibuat ombak buatan untuk menunjang kegiatan beach volley ball hingga white water rafting/slalom centre. Sedangkan Eco Zone berupa mountain biking, trekking/hiking, viewpoint resorts, villas, ropeway, sky bridge, nature trail, bird watching, hotels, café/restaurant, mountain sports institute, hingga plantation/edible landscape

“Di kawasan Mixed Used Zone akan terdapat penginapan hingga kuliner nusantara dengan memanfaatkan potensi UMKM setempat. Ditunjang kehadiran museum otomotif yang menampilkan berbagai kendaraan klasik hingga modern yang pernah memeriahkan dunia otomotif Indonesia, sekaligus sebagai bagian dari edukasi otomotif terhadap berbagai kalangan generasi bangsa," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.