Dark/Light Mode

Sejumlah Pejabat Kemenpora Ditangkap KPK

Menpora Minta Maaf

Rabu, 19 Desember 2018 17:10 WIB
Rabu (19/12), Menpora Imam Nahrawi bersama seluruh jajaran pejabat Eselon I dan II memberikan keterangan pers terkait peristiwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Selasa (18/12) malam . (Foto: Wuryanto/Rakyat Merdeka)
Rabu (19/12), Menpora Imam Nahrawi bersama seluruh jajaran pejabat Eselon I dan II memberikan keterangan pers terkait peristiwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Selasa (18/12) malam . (Foto: Wuryanto/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Lebih jauh Menpora mengatakan  akan melanjutkan kerja-kerja seperti biasanya melanjutkan apa yang sudah dicapai di beberapa tahun terakhir.  Termasuk melakukan persiapan untuk Sea Games 2019 dan persiapan Olimpiade 2020. Dari hal ini kami belajar banyak agar kedepannya lebih baik dalam menegakkan prinsip Good Govermance, sportivitas dan fairness di Kemenpora.

Baca juga : KPK: Menteri Agama Nggak Perlu Reaktif

Sejauh ini, sudah ada sembilan orang yang diamankan oleh penyidik KPK. Selain lima orang pejabat Kemenpora, pihak lain yang ikut diamankan KPK berasal dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Baca juga : Diam-Diam Mourinho Naksir Manolas

KPK juga menyita bukti-bukti awal berupa uang sekitar Rp300 juta dan sebuah kartu ATM yang berisi uang seratusan juta rupiah. KPK menduga sudah terjadi transaksi (kickback) terkait dengan pencairan dana hibah dari Kemenpora ke KONI. Namun, KPK baru akan menetapkan sejumlah nama tersangka pada Rabu (19/12) malam ini.

Baca juga : Rumah Neneng Bak Istana Di Tengah Perkampungan

Dari sembilan orang tersebut, terdapat pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) dan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Tak hanya menangkap sembilan orang, dalam OTT ini, KPK menyita uang tunai sebesar Rp 200 juta dan kartu ATM yang berisi uang Rp 100 juta. Ratusan uang tersebut, termasuk yang berada di ATM diduga merupakan suap dari pengurus KONI kepada pejabat Kempora. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.