Dark/Light Mode

Raja Sapta Oktohari Kembali Pimpin PB ISSI 2019-2023

Sabtu, 27 Juli 2019 12:25 WIB
Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) kembali terpilih menjadi ketum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) periode 2019-2023. (Foto: Istimewa).
Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) kembali terpilih menjadi ketum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) periode 2019-2023. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Raja Sapta Oktohari secara aklamsi kembali terpilih menjadi ketua umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) periode 2019-2023 pada Musyawarah Nasional (Munas) PB ISSI XVIII di Manson Pine Bumi Parahyangan Bandung, Jawa Barat 26-28 Juli 2019.

Okto sapaan akrab komandan kontingen Indonesia Olimpiade Rio de Jenario Brasil itu menegaskan akan melanjutkan 6 program yang telah dijalankan pada masa kepengurusan sebelumnya.

Enam fokus program yang akan dimaksimalkan adalah pengembangan atlet, pelatih, commissaire, venue, event dan organisasi.

"Syukur Alhamdulillah saya masih dipercaya teman-teman Pengprov untuk melanjutkan kepengurusan ISSI. Mudah-mudahan amanah ini bisa saya laksanakan untuk kejayaan sepeda Indonesia,” ujar Okto usai ditetapkan menjadi Ketua Umum.

Baca juga : Presiden Urus Toilet

Menurut Okto, 6 fokus program kerja yang disampaikannya pada penyampain visi mis dihadapan peserta Rakernas sebenarnya sudah terpenuhi selama 4 tahun kepengurusannya 2015-2019. 

"Kami menyadari apa yang kami lakukan masih jauh dari kata sempurna. Empat tahun ke depan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Terutama untuk melanjutkan tradisi meloloskan atlet balap sepeda Indonesia ke ajang Olimpiade di Tokyo 2020," tegas Okto.

Untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan atlet balap sepeda ke ajang multievent terbesar di dunia melalui Toni Syarifudin yang tampil di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil. 

“Selain Olimpiade, PR kita ada SEA Games 2019 di Filipina. Utamanya, kuaifikasi Olimpiade yang harus dikejar dari sekarang. Lalu kami masih harus bekerja untuk mendeteksi potensi daerah sampai menyalurkan atlet ke ajang internasional,” terang Okto. 

Baca juga : Sambut 800 Hari Kasus Novel, Pimpinan KPK Sumbang Sepeda

Ke depannya, Okto berharap prestasi dan komunitas balap sepeda bisa berjalan beriringan dengan saling suport untuk mendapatkan hasil yang positif di kemudian hari. 

Empat tahun terakhir, banyak prestasi membanggakan yang pernah diraih balap sepeda Indonesia. Misalnya, di SEA Games 2017 Malaysia di mana Indonesia meraih 2 medali emas dari disiplin BMX, kemudian 2 emas dari nomor downhill di Asian Games 2018, satu emas di Asian Para Games. 

“Untuk disiplin roadrace harus kita kejar lagi prestasinya. Kita baru punya velodrome kelas Internasional, itu jadi PR besar untuk dikerjakan lebih serius. Apalagi Indonesia ditunjuk sebagai satellite traning dari UCI, tenru buruh energi dan fokus untuk mengejar ketertinggalan kita si nomor track,” ujar Okto.

 “Untuk tim continental, dulu saya datang kita hanya punya satu tim continental. Di kepengurusan saya, kita bisa berhasil bikin 3 tim dan sampai sekarang masih ada. Saya berterima kasih karena direksi PGN yang akhirnya melanjutkan kembali kontraknya dan Agustus nanti akan ikut di Tour de Indonesia,” lanjut Okto.

Baca juga : Pakistan Akhirnya Kembalikan Pilot India

Seirama dengan Okto, Bendahara Umum PB ISSI, Roni Fauzan menambahkan prestasi balap sepeda Indonesia belakangan tengah mengalami perkembangan yang signifikan. 

“Ke depan harapannya lebih banyak atlet yang kita kirim ke Olimpiade dan ada medali yang kita dapatkan. Atlet-atlet kita ke depannya juga yak lagi dipandang sebelah mata oleh dunia melalui prestasinya. Bukan hanya Malaysia saja yang punya (Azizulhasni) Awang, tapi kita juga bisa,” pungkas Roni. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.