Dark/Light Mode

Taklukkan Sirkuit Sepang

Bagnaia Tatap Gelar

Senin, 24 Oktober 2022 07:00 WIB
Francesco Bagnaia. (Foto: AP).
Francesco Bagnaia. (Foto: AP).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pebalap tim Ducati Francesco Bagnaia tampil fantastis saat memenangi Grand Prix (GP) Malaysia, kemarin. Pecco - sapaan akrab Francesco Bagnaia mampu menyalip pemuncak klasemen sementara sebelumnya Fabio Quartararo.

Pada balapan yang diadakan di Sirkuit Sepang, Malaysia itu, Bagnaia seakan-akan menunjukkan bahwa dirinya merupakan pebalap yang pantas meraih gelar juara MotoGP 2022. Bagaimana tidak, ia tampil sangat apik dengan menutup pergerakan dari Enea Bastianini yang terus membuntutinya di posisi kedua.

Namun, untuk perburuan gelar juara harus dilanjutkan ke GP Valencia setelah Fabio Quartararo menjaga asanya dengan finis ketiga di Sepang. Enea Bastianini sempat memberi perlawanan berarti sebelum finis kedua. Namun sang pebalap Gresini itu sudah terlempar dari persaingan gelar musim ini karena berjarak 47 poin dari Bagnaia.

Baca juga : Jaksa Agung Tekankan Pentingnya Tertib Administrasi Penanganan Perkara

Demikian pula Aleix Espargaro dari tim Aprilia yang finis P11 hari ini, demikian dikutip dari laman resmi MotoGP. Menuju balapan penutup musim di Valencia, Bagnaia kini mengantongi keunggulan 23 poin dari Quartararo berkat kemenangan ketujuhnya pada musim ini.

Mengetahui rivalnya tinggal membutuhkan tiga poin saja di seri penentuan, Quartararo menatap segala peluang yang ada di Spanyol nanti. “Saya merasa baik, sudah lama tidak finis podium. Saya berjuang maksimal hari ini... Ini salah satu balapan terbaik musim ini,” kata Quartararo seusai lomba.

“Ke Valencia, meski peluangnya sangat kecil, kami ingin mengerahkan segalanya di Valencia.” Rookie terbaik musim ini Marco Bezzecchi (VR46) finis P4 di depan Alex Rins (Suzuki), Jack Miller (Ducati), dan Marc Marquez (Repsol Honda).

Baca juga : Erick Pastikan Sirkuit Mandalika Jauh Lebih Siap

Start dari P9, Bagnaia meluncur dengan baik setelah lampu merah padam hingga naik ke posisi kedua menuju tikungan pertama di belakang polesitter Jorge Martin dan di depan Enea Bastianini. Quartararo, yang berupaya membalikkan keadaan dari P12, juga merangsek ke lima besar pada lap pertama.

Pada putaran 7, Bagnaia mewarisi posisi pimpinan lomba setelah Martin terjatuh. Namun, Quartararo masih berpeluang membawa pertarungan perebutan gelar dengan sang pembalap Ducati ke seri terakhir di Valencia karena ia menguntit di posisi ketiga. Akan tetapi, Quartararo mendapat ancaman dari Marco Bezzecchi yang berjarak satu detik dari zona podium.

Bagnaia dapat mengunci gelar juara dunia bila memenangi balapan dan Quartararo finis di luar peringkat tiga. Pada lap ke-11, Enea Bastianini, yang juga masih berpeluang dalam perebutan gelar, melakukan manuver untuk menyalip Bagnaia dan mengambil alih pimpinan lomba dari calon rekan satu timnya di tim Ducati pabrikan itu.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pembangunan Sirkuit Balap Di Kalimantan Timur

Paddock tim Ducati dibuat gaduh melihat dua pembalapnya saling bertarung pada masa-masa kritis perebutan gelar tersebut. Tiga putaran berselang, Bagnaia merestorasi posisinya dan Bezzecchi memangkas jaraknya menjadi 0,4 detik di belakang Quartararo.

Bagnaia bertahan mati-matian menahan gempuran Bastianini sebelum mengunci kemenangan 0,270 detik di depan rekan senegaranya itu. Quartararo melengkapi podium untuk memaksa perebutan gelar juara ditentukan di seri penutup musim Valencia dua pekan berselang. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.