Dark/Light Mode

Tak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang

Pengamat Apresiasi Gerak Cepat Erick Thohir Bentuk Komite Ad Hoc Suporter

Sabtu, 18 Februari 2023 15:25 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri). (Foto: Ist)
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sehari setelah terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir langsung merespon cepat bentrok yang terjadi antara aparat kepolisian dan suporter PSIS di luar Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (17/2).

Menindaklanjuti masalah tersebut, Erick langsung berkoordinasi dengan aparat, panitia pelaksana, serta manajemen PSIS Semarang dan Persis Solo.

Selain itu, Erick dan jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI bergerak cepat membuat Komite Ad Hoc untuk suporter. Komite itu terbentuk dalam rapat Exco PSSI yang berlangsung pada Sabtu (18/2) di GBK Arena.

"Peristiwa Kanjuruhan bisa bukan yang terakhir, bisa ada lagi. Contohnya kemarin. Tapi tentu ini yang harus kita investigasi, tidak menyalahkan siapa-siapa baru nanti rule of the gamenya, penegakan hukumnya,” ucap Erick Thohir kepada awak media di Jakarta, Sabtu (18/2).

Baca juga : Punya Prestasi Cemerlang, Pengamat Nilai Erick Thohir Sebagai Figur Paling Menonjol

"Nah ini yang sama sama kita bahas, kenapa perlu ada komite Adhoc suporter. Bukan berarti menyalahkan suporter, tapi perlindungan suporter seperti tadi," lanjutnya.

Adapun tujuan dari pembentukan ini demi memperlancar transformasi sepakbola Indonesia. Harapannya, dengan adanya komite ini, setiap permasalahan suporter bisa diatasi sesuai hukumnya.

Langkah cepat Erick Thohir tersebut mendapat apresiasi dari pengamat sepak bola nasional Rikky A. Daulay. Menurut Daulay, gerak cepat Erick Thohir dengan membentuk komite ad hoc suporter sebagai bentuk komitmen PSSI menangani konflik suporter dengan berkaca pada tragedi Kanjuruhan agar tidak terulang.

"Tindakan Erick Thohir yang cepat merespon bentrok suporter PSIS Semarang kontra Persis Solo patut diapresiasi dan perlu diikuti dengan langkah nyata di lapangannya. Kerusuhan sejenis ini jangan sampai menjadi budaya di sepakbola nasional," ujar Daulay kepada wartawan, Sabtu (18/2).

Baca juga : Pengamat: Keberanian Erick Thohir Berantas Korupsi Harus Dicontoh Pejabat Lain

Mantan pemain Persikota Tangerang menyoroti sistem penanganan suporter yang dilakukan oleh aparat keamanan dengan cara yang sama, yakni penggunaan gas air mata.

Tetapi, Daulay tidak menyalahkan aparat kepolisian dalam kasus ini, karena sifatnya untuk pengamanan dan kejadian terjadi di luar stadion.

"Lebih kepada teknis koordinasi panitia pelaksana saja perlu lebih profesional," ungkapnya.

Oleh karena itu, Daulay juga mendukung upaya mantan bos Inter Milan itu untuk memetakan manajemen resiko di setiap pertandingan, agar bisa dipetakan setiap laga dengan melihat rivalitas suporter antar klub, apakah perlu dihadirkan penonton atau tidak.

Baca juga : Makin Dekat Dengan Mega, Peluang Politik Erick Thohir Makin Besar

“Suporter ingin mendukung tim kesayangannya, apalagi PSIS memiliki basis suporter yang fanatik. Harusnya Panpel bisa mengantisipasinya,” ungkapnya.

"Kasus kerusuhan di Stadion Jatidiri Semarang memang berbeda dengan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, namun kondisi tersebut harus dipahami oleh panitia pelaksana agar kericuhan tidak terjadi," tegas Daulay.

Atas kejadian ini, Daulay berharap agar ketua umum PSSI yang baru Erick Thohir duduk bersama dengan pihak kepolisian dan suporter untuk membahas masalah yang terjadi di suporter.

“Erick Thohir harus duduk bersama dengan Polri, klub dan khususnya suporter. Buat konsensus tertulis dan dipublikasikan agar semua suporter tahu cara mendukung timnya dengan baik dan benar,” jelasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.