Dark/Light Mode

Cari Bibit Unggul, Kemenpora Gelar Kejuaraan Angkat Besi Yunior Internasional

Sabtu, 31 Agustus 2019 16:02 WIB
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto saat memberi sambutan di Kejuaraan Angkat Besi Yunior Internasional di Stadion Lomba Tri Juang, Semarang pada Sabtu (31/08) sore. (Foto : Kemenpora)
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto saat memberi sambutan di Kejuaraan Angkat Besi Yunior Internasional di Stadion Lomba Tri Juang, Semarang pada Sabtu (31/08) sore. (Foto : Kemenpora)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 250 lifter yunior ikut serta dalam kejuaraan angkat besi yunior internasional. Bertajuk The 2nd Junior Indonesia Weightlifting Championships 2019, event ini berlangsung sejak 30 Agustus sampai 5 September 2019 di Semarang, Jawa Tengah.

Event ini hasil kerja sama Kemenpora dan Pengurus Besar Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI). Tujuannya, mencari bibit-bibit baru atlet angkat besi sehingga muncul lifter dunia seperti Eko Yulianto di masa mendatang.

"Ini adalah pembinaan usia dini yang bagus. Di negara manapun, angkat besi dimulai dari usia dini. Harapannya akan terbentuk strategi, dan taktik untuk memenangkan target," kata Sesmenpora Gatot S Dewa Broto usia membuka kejuaraan di Stadion Lomba Tri Juang, Semarang pada Sabtu (31/08) siang.

Baca juga : Erick Thohir Kembali Dipercaya jadi Anggota Central Board Federasi Basket Internasional

Tujuan lain, untuk menciptakan lingkungan pertandingan yang kompetitif karena melibatkan peserta dari luar negeri yakni Malaysia, Singapura dan Filipina. Dengan peserta luar negeri, environment internasional bisa dirasakan atlet.

"Kualitas pertandingan juga dapat," jelas Gatot yang menjelaskan pembinaan usia dini bisa tercipta karena ada sinergi semua pihak, termasuk daerah dan PABBSI.

Asdep Pembibitan dan Iptek Olahraga Washinton Galingging menambahkan kejuaraan ini bagian dari program jangka panjang pemerintah dan PABBSI. Targetnya adalah Olimpiade 2024 atau 2028. Nantinya akan ada evaluasi dan edukasi dari program yang dijalankan pelatih.

Baca juga : Sri Mulyani Dorong Kesejahteraan Bangsa Sesuai Prinsip Islam

"Akan ada ahli yang akan mengevaluasi one by one. Bagaimana progresnya, berapa atlet yang dipersiapkan yang diprospek. Ke depannya angkat besi bisa jadi role model cabang lain," kata Wasinton yang juga ketua panitia kejuaraan.

Kejuaraan ini mempertandingkan tiga kelompok umur yakni preyouth (10-12 tahun), youth (13-17 tahun), dan junior (17-20 tahun). Pada preyouth putra mempertandingkan nomor 40 kg, 45 kg, 49 kg dan +49 kg. Untuk preyouth putri mempertandingkan nomor 30 kg, 35 kg, 40 kg, dan + 40 kg.

Sementara pada katagori mens youth mempertandingkan kelas 49 kg, 55 kg, 61 kg, 67 kg, 73 kg, 81 kg, 89 kg, 102 kg dan + 102 kg. Pada womens youth mempertandingkan kelas 40 kg, 45 kg, 49 kg, 55 kg, 59 kg, 64 kg, 71 kg, 76 kg, 81 kg, dan + 81 kg.

Baca juga : Sambut Haornas, Kemenpora Gelar Lomba Foto Berhadiah Puluhan Juta Rupiah

Di katagori men yunior dipertandingkan nomor 55 kg, 61 kg, 67 kg, 73 kg, 89 kg, 96 kg, 102 kg, 109 kg, + 109 kg. Untuk katagori womens junior yakni 45 kg, 49 kg, 55 kg, 59 kg, 64 kg, 71 kg, 76 kg, 81 kg, 67 kg, 87 kg dan + 87 kg. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.