Dark/Light Mode

Raih Gelar Madrid Terbuka

Sabalenka Berhasil Lampiaskan Dendam

Senin, 8 Mei 2023 07:00 WIB
Aryna Sabalenka. (Foto: Profimedia).
Aryna Sabalenka. (Foto: Profimedia).

RM.id  Rakyat Merdeka - Petenis Belarusia Aryna Sabalenka tampil impresif saat menumbangkan musuh bebuyutannya, Iga Swiatek di partai pamungkas turnamen tenis Madrid Terbuka 2023. Ini merupakan kemenangan pertamanya di lapangan tanah liat melawan Swiatek.

Sebelumnya, petenis beru­sia 25 tahun itu selalu kalah dalam tiga pertemuan dari petenis Polandia itu di lapangan tanah liat tanpa memenangkan satu set pun. Tapi, kali ini, Sabalenka yang kini menempati peringkat kedua dunia, tampil lebih menyerang dan menang 6-3, 3-6, dan 6-3.

Bagi Sabalenka, ini merupakan gelar kedua yang diraihnya di turnamen yang digelar di ibu kota Spanyol tersebut. “Ini sesuatu yang luar biasa. Saya sangat senang bah­wa saya bisa melawannya dan saya bisa mendapatkan kemenangan ini sehingga tidak terlalu membo­sankan bagi orang untuk menonton pertandingan kami,” ujarnya.

Baca juga : Selama April, Pasar Modal Berhasil Kumpulkan Dana Rp 84 T

“Saya sangat menikmati ber­main di lapangan tanah liat, karena saya memiliki waktu ekstra. Ini tidak super cepat, jadi saya bisa melakukan pukulan kuat saya. Juga ada reli-reli panjang.”

Bagi Sabalenka yang sukses membalas dendam atas kekalahan dari rival Polandianya di final Stuttgart dua minggu lalu, kemenangan kali ini sekaligus mengakhiri rentetan sembilan kemenangan beruntun yang diraih Swiatek. Sabalenka meraih gelar ke-13 dalam kariernya dan gelar keduanya di lapangan tanah liat dalam waktu dua jam 25 menit.

Kemenangan pada laga ini ditutup dengan sebuah pukulan forehand menyilang yang tak tak mampu dijangkau Swiatek. “Saya sangat senang dengan kemenangan ini, terutama mela­wan Iga (Swiatek) di lapangan tanah liat. Selalu sulit melawan­nya,” tambah Sabalenka.

Baca juga : ASDP Dan Tim Gabungan Berhasil Padamkan Kebakaran KMP Royce 1

Swiatek, yang gagal mendapatkan satu pun break point pada set pembuka, mampu memimpin 2-0 di set kedua karena lawan­nya kerap membuat kesalahan. Namun, saat tertinggal 1-3, Sabalenka yang mendapat empat break point, kembali melakukan servis dengan backhand win­ner yang keras.

Petenis Belarusia menempat­kan Swiatek di bawah tekanan servisnya, tetapi petenis Polan­dia itu mampu menyelamatkan dua break point untuk bertahan. Swiatek menunjukkan permainan defensifnya yang bagus saat ia mematahkan pukulan lawannya untuk memimpin 5-3 dan melakukan servis untuk memaksa set ketiga yang menentukan.

Di set ketiga, Sabalenka lang­sung unggul 2-0, untuk selan­jutnya memimpin 5-3 hingga akhirnya menutup laga itu dengan 6-3. “Terkadang sulit, terkadang mudah. Itulah mengapa kami memiliki variasi dalam tenis,” kata Swiatek. Petenis nomor satu du­nia itu mengkritik penyelenggara turnamen karena beberapa per­tandingan digelar larut malam selama seminggu terakhir.

Baca juga : Pj Bupati Muba Terima Anugerah Asosiasi LPPL Radio Dan Televisi Indonesia

“Tentu tidak menyenangkan bermain hingga jam 1 pagi. Tapi, saya senang bagaimanapun saya bisa melewati pengalaman ini dan bertahan hingga di final,” ujarnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.