Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
“Saya bangga dengan semua orang yang terlibat dalam segala hal di sini. Saya bangga kepada akademi kami, saya bangga kepada para pelatih, saya bangga kepada banyak hal,” ujarnya.
Klopp menikmati setiap momen dari apa yang mungkin menjadi lawatan terakhirnya ke Wembley setelah menyatakan akan meninggalkan Liverpool akhir musim ini. “Saya tak peduli dengan warisan saya. Saya di sini bukan untuk soal itu. Tak ada hubungannya dengan yang mungkin menjadi pertandingan terakhir saya di Wembley,” kata dia.
Baca juga : Laga Basket NBA, Pacers Hentikan Mavericks
“Ini tentang melihat wajah bocah-bocah itu. Bagi saya ini adalah kenangan indah yang abadi,” pungkas Klopp yang menandaskan usia sama sekali bukan faktor penting dalam pertandingan.
Sementara itu pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino berharap mental para pemainnya bisa tumbuh usai mereka merasakan pahitnya kekalahan di laga final. Harapan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, ia melihat itu terjadi pada Liverpool dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga : Proyek Dipecah Empat,Telan Biaya Rp 121 Miliar
Pochettino mengatakan mental juara Liverpool tumbuh setelah kalah di final Carabao Cup dan Liga Europa pada 2016. Itu merupakan musim pertama Klopp menukangi The Reds. Liverpool kemudian kembali kalah di final Liga Champions 2017-2018 dari Real Madrid.
Namun setelah itu, pasukan Juergen Klopp membawa pulang banyak piala, mulai dari Liga Primer Inggris, Piala FA, Carabao Cup, Liga Champions, Piala Super UEFA, bahkan FIFA Club World Cup. “Untuk bersaing di level ini, Anda perlu merasakan apa artinya bermain demi trofi besar. Saya ingat setelah tiga atau empat tahun di bawah Jurgen Klopp, Liverpool kalah di banyak final. Namun mereka tetap percaya kepada pelatih dan semakin kuat setiap musim sehingga mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan,” jelas Pochettino.
Baca juga : Panasnya Hak Angket Nggak Bikin Demam
Menurutnya, membangun tim yang kuat memang tidak bisa dalam waktu singkat. “Liverpool adalah contoh yang baik dan jika kami ingin menantang tim seperti Liverpool, kami harus tetap percaya, itu adalah hal yang paling penting,” imbuhnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa, 27 Februari 2024 dengan judul Piala Liga, Si Merah Perpanjang Rekor Juara
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya