Dark/Light Mode

Lukman Edy Sarankan PKB Tidak Gunakan Hak Angket

Luluk Nur Hamidah: Beliau Sudah Lama Tak Jadi Bagian Perjuangan

Senin, 26 Februari 2024 07:40 WIB
Luluk Nur Hamidah, Ketua DPP PKB. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Luluk Nur Hamidah, Ketua DPP PKB. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski wacana hak angket (penyelidikan) mengenai dugaan kecurangan pada Pemilu 2024 semakin nyaring terdengar, tapi, ada saja yang ingin menghambatnya.

Salah satunya adalah mantan Sekjen PKB Lukman Edy. Lukman meminta PKB tidak mendukung hak angket tersebut.

"Saya menyarankan supaya PKB mengurungkan niat 

Baca juga : AMIN Geregetan Sama Pengkritik Hak Angket

menggunakan hak angket atau hak interpelasi di DPR," ujar Lukman dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (24/2/2024).

Lukman mengatakan, PKB sebaiknya fokus terhadap stabilisasi pemilu damai, mengambil suara-suara NU untuk Pemilu ke depan. Sebab, dia menilai, suara NU untuk Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar rendah.

Menurutnya, Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB mendapatkan suara paling sedikit di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di basis PKB, Jatim dan Jateng, Paslon 01 mendapatkan suara paling kecil dibanding dengan 02 dan 03.

Baca juga : Tak Ada Laporan Saksi Dilarang Masuk TPS

Selain itu, kata Lukman, "pertengkaran" dengan PBNU pun berpengaruh terhadap suara Cak Imin. Menurutnya, hal itulah yang harus diperbaiki oleh PKB.

"Saya kira, hubungan yang tidak baik dengan PBNU itu, punya implikasi negatif  terhadap suara yang diperoleh 01," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah kesal dengan pernyataan Lukman Edy. "Dalam konteks dan kepentingan apa, sehingga beliau memberikan pesan itu kepada PKB," katanya.

Baca juga : Biaya Logistik Dipangkas, Indonesia Timur Bergeliat

Sementara Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengapresiasi pernyataan Lukman Edy. Menurutnya, mantan Sekjen PKB itu realistis melihat kenyataan. 

Berikut ini wawancara selengkapnya dengan Luluk Nur Hamidah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.