Dark/Light Mode

Jelang PON, Panitia Pasarkan Kerajinan Tradisional Khas Papua

Rabu, 12 Februari 2020 05:54 WIB
Para pejabat Kemenpora dan panitia PON menunjukkan souvenir khas Papua jelang pelaksanaan PON 2020 pada Oktober 2020. (Foto : Kemenpora)
Para pejabat Kemenpora dan panitia PON menunjukkan souvenir khas Papua jelang pelaksanaan PON 2020 pada Oktober 2020. (Foto : Kemenpora)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua akan berlangsung pada Oktober mendatang. Salah satu lokasi yang akan menjadi tuan rumah pada pesta olahraga tersebut adalah Kabupaten Mimika. Persiapan terus dikebut dalam segala aspek, termasuk bidang pemasaran.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Mimika, Ida Wahyuni mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai suvenir untuk dipasarkan. Mulai dari noken (tas tradisional masyarakat Papua) yang dipadu dengan bordiran PON. Lalu, ada kaos, gelas, tumbler, syal, pin, topi, hingga payung.

“Dalam momen PON ini, kita memasarkan suvenir, ada dua konsep noken dari dua suku yang berasal dari Kabupaten Mimika. Kita ingin tonjolkan kearifan lokal yang ada disini. Kemudian suvenir lainnya ada kaos, gelas, tumbler, syal, pin, topi, payung. Semuanya berkaitan dengan PON,” kata Ida saat ditemui dalam kegiatan ramah tamah Pemkab Mimika-Kemenpora-KONI-pejabat dari Kantor Staf Presiden di Rimba Papua Hotel, Mimika, Selasa (11/2) malam.

Baca juga : Dilarang di Filipina, Grab Indonesia Pasang Kamera di Seluruh Armada

Ida yang juga menjabat sebagai Koordinator Bidang Pemasaran PB PON 2020 Sub Mimika ini menjelaskan, noken dipilih menjadi suvenir karena tas tersebut merupakan khas dari Papua. Noken dibuat dari jenis rumputan dan kulit kayu. Butuh waktu sekitar dua minggu hingga satu bulan dalam proses pengerjaannya.

“Noken memiliki filosopi yang sangat berarti ya. Ini merupakan kerajinan tradisional, dibuat secara kelompok. Terbuat dari jenis rumputan dan kulit kayu. Proses pembuatan sekitar dua minggu sampai satu bulan,” ujar Ida.

Dia berharap, dengan adanya suvenir ini bisa berdampak baik untuk perekonomian di Mimika. Untuk noken, disebut Ida, akan dipasarkan dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 3 jutaan. Sedangkan suvenir aksesoris, juga bervarisi. Dipasarkan Rp 35 ribu hingga Rp 500 ribu.

Baca juga : Bumikan Pancasila, Kemendagri Gelar Talkshow Nasional Is Me

“Akhir Februari nanti mulai dipasarkan. Penjualan nantinya ada di supermarket, ruko, dalam pameran, disetiap venue, hingga di bandara. Untuk secara online, sedang disiapkan. Kita menyediakan sekitar dua ribu suvenir. Target, semoga nanti habis terjual,” harap Ida.

Pada pertemuan ini, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta melihat langsung suvenir tersebut. Isnanta juga berkesempatan untuk mencoba noken. Dia terlihat sangat antusias.

“Ini sangat baik, bagian dari mengenalkan budaya. Kita optimis, PON di Papua berlangsung sukses, lancar, dan aman. Kita mendukung itu, buat kesan positif kepada tamu yang hadir nanti. Promosikan tentang budaya disini, hingga potret wisata. Sukses menjadi tuan rumah, juga sukses prestasi,” kata Deputi Isnanta.

Baca juga : Terima Pengurus DEKOPIN, Bamsoet Tegaskan Koperasi Harus Jadi Pilar Utama Perekonomian

Hadir dalam kesempatan ini Staf Khusus Pengembangan dan Prestasi Olahraga Mahfudin Nigara, Staf Khusus Bidang Penguatan Organisasi Kepemudaan Venno, Ketua KONI Marciano Norman dan sejumlah pejabat lainnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.