Dark/Light Mode

Pensiun, Ini Kesan Richard Mainaky Saat Jadi Pelatih Ganda Campuran Indonesia

Senin, 13 September 2021 14:20 WIB
Kepala pelatih sektor ganda campuran Pelatnas PBSI, Richard Leonard Mainaky. (Foto: Dok. Bulutangkis Indonesia)
Kepala pelatih sektor ganda campuran Pelatnas PBSI, Richard Leonard Mainaky. (Foto: Dok. Bulutangkis Indonesia)

 Sebelumnya 
Apa alasan dibalik keputusan pensiun? Richard Mainaky mengatakan Yang menjadi dasar utama itu keluarga. Selama 26 tahun itu, waktu untuk keluarga sangat terbatas sekali.

"Jadi kalau mau cerita selama ini saya jam lima pagi sudah harus berangkat ke pelatnas, pulang jam 6 sore. Kumpul sama keluarga paling Sabtu dan Minggu Itu akhirnya yang membuat saya berkeinginan kuat untuk pensiun dari PBSI juga karena keluarga saya ingin pulang ke Manado," ujar Richard.

Richard  mengatakan dirinya arus mengalah. "Walau sebenarnya dari pihak keluarga tidak banyak menuntut, hanya kami sudah membangun sebuah rumah dan restoran di Manado hasil dari melatih ini. Saya melihat istri dan anak lebih enjoy di sana. Jadi saya putuskan, saya harus pensiun dan pindah ke Manado," ujar Richard.

Baca juga : Lestari Dukung Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional

Kabar pensiun Richard sudah terdengar lama, bahkan sejak 2016 setelah Tontowi/Liliyana mendapat medali emas Olimpiade Rio de Janeiro. Yang membuat Richard bertahan selama ini, dimulai di Olimpiade 2012 itu kan Owi/Butet (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir) hanya sampai semifinal, lalu di Olimpiade Rio 2016 mereka bisa meraih medali emas dan mengembalikan tradisi.

"Di situ saya berpikir empat tahun kemudian atau Olimpiade Tokyo 2020 bisa mempertahankan medali emas tersebut," ujar Richard.

Di awal 1995 itu, Richard dipanggil oleh Pak Christian (Hadinata) untuk menjadi asisten Ibu Imelda (Wigoena). Bu Imelda saat itu memegang dua sektor yaitu ganda campuran dan ganda putri.

Baca juga : vivo Y21s Kini Tersedia di Pasar Indonesia

"Di1997 saya dipercaya Pak Christian untuk membangun sektor ganda campuran karena saat itu sektor tersebut belum ada spesialisasinya. Baru empat sektor saja yang ada spesialisasinya, tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri," tambah Richard.

Saat ditanya kesulitan terbesar melatih ganda campuran, Richard mengatakan memang sulit karena ganda campuran pemainnya dua orang tapi yang satu putra dan satu putri.

"Yang putra lebih ke ego sementara putri lebih ke perasaan. Tapi saya merasa ini adalah seni yang menantang bukan beban," ujarnya.

Baca juga : Rekonstruksi Hunian Pasca Bencana Sangat Diperlukan

Kunci sukses Richard sebagai pelatih adalah harus menjadi contoh buat pemainnya." Disiplin, komitmen, tanggung, kerja keras dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, itu yang selalu saya lakukan untuk menjadi contoh para pemain," ujar Richard. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.