BREAKING NEWS
 

Tim PKM FTKE Trisakti Berikan Pelatihan Sirkular Limbah Jelantah Berbasis Aplikasi

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Kamis, 15 Desember 2022 20:50 WIB
Pelatihan pengolahan jelantah oleh Tim PKM FTKE Universitas Trisakti, di Balai Desa Buah Batu, Bandung, Jawa Barat. (Foto: Trisakti)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi (FTKE) Universitas Trisakti, dengan pendanaan dari hibah Kemendikbudristek, mengadakan kegiatan pelatihan dan pendampingan selama periode 3-4 bulan, dari Agustus hingga November 2022, di Buah Batu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ketua Tim PKM FTKE Universitas Trisakti Mira Meirawaty mengatakan, kegiatan pelatihan dan pendampingan ini mengambil topik "Ekonomi Sirkular Limbah Jelantah Berbasis Aplikasi Digital sebagai Alternatif Peningkatan Kesejahteraan UMKM".

"Topik yang diangkat merupakan permasalahan umum, berangkat dari harga minyak goreng yang akhir-akhir ini sangat fluktuatif dan produksi harian jelantah yang tentunya perlu di-manage agar tidak lantas menjadi limbah yang mencemari lingkungan," tuturnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Kamis (15/12).

Baca juga : Tim PkM FTI Trisakti Beri Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan di Bekasi

Dalam kegiatan ini, tim PKM menggandeng mitra masyarakat produktif dan ekonomis BUMDes “BERSATU” Desa Buah Batu untuk menggali permasalahan di lapangan sekaligus memfasilitasi pelatihan bagi anggota UMKM binaan. Kegiatan PKM di Desa Buah Batu ini dilakukan Mira Meirawaty, Christin Palit, dan Fadliah. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswa FTKE Universitas Trisakti, yaitu Erick Estrada Dolok dan Kevin Febri, dan narasumber Regina Octavia Ronald sebagai perwakilan praktisi yang sudah berpengalaman dalam memproduksi sabun cuci berbahan dasar dari jelantah.

Menurut Mira Meirawaty, kegiatan ini merupakan sarana yang sangat tepat untuk sharing aplikasi ilmu geologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Jelantah yang selama ini diperlakukan sebagai limbah, kemudian didaur ulang menggunakan lempung bentonit sehingga warna dan kualitasnya baik dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Adsense

"Kunci dari peningkatan nilai keekonomian minyak jelantah adalah dengan dijernihkan terlebih dahulu. Jelantah yang telah dijernihkan selanjutnya dapat di-upcyling menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomis seperti sabun cuci baju dan lilin aromaterapi," tuturnya.

Baca juga : BEM Trisakti Berikan Penyuluhan Gigi di SDN Duri Kepa Pagi 11

Dalam kegiatan ini, tim PKM juga mengimplementasikan penerapan teknologi, yaitu program aplikasi digital MELINDA untuk menghubungkan warga dengan badan profesional penampung minyak jelantah. Melalui aplikasi MELINDA ini, Desa Buah Batu juga akan dijadikan sebagai pusat pengepul limbah jelantah di Bandung Selatan, dan diharapkan dapat menjadi rintisan bagi komunitas pemanfaat jelantah di daerah Bandung Selatan.

Selama rentang 4 bulan, telah dilakukan 4 kali kegiatan pelatihan, bertempat di Balai Desa Buah Batu dan di Taman Sintetis Desa Buah Batu. Kegiatan ini terdiri dari pelatihan penjernihan jelantah menggunakan lempung bentonit, pelatihan pembuatan sabun cuci dan lilin aromaterapi dari jelantah yang telah dijernihkan, pelatihan kewirausahaan UMKM, dan bazar minyak murah. Satu liter minyak jelantah ditukar dengan dua liter minyak baru. Pendapatan yang diperoleh dari bazar minyak selanjutnya dipersiapkan sebagai modal awal bagi Karang Taruna Desa Buah Batu untuk meneruskan program ini.

Baca juga : KKM FTKE Usakti Bantu Peternak Ubah Kotoran Kambing Jadi Biogas

Kegiatan pelatihan dan bazar minyak diikuti warga Desa Buah Batu dengan antusias. Dalam kegiatan bazar, warga juga ditunjukkan demo peningkatan nilai keekonomian jelantah, dari mulai dijernihkan menggunakan lempung bentonit, penggunaan jelantah yang telah dijernihkan tersebut untuk sabun cuci dan lilin, serta praktik langsung mencuci baju menggunakan sabun dari jelantah.

Warga tampak senang mengikuti sosialisasi dan pelatihan. Salah satu perwakilan dari Karang Taruna Desa Buah Batu, Kang Aking, yang menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat berlanjut. Sebab, warga teredukasi untuk dapat memanfaatkan jelantah menjadi berbagai produk yang berguna dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense