BREAKING NEWS
 

Dananya Cekak

12 Proyek Smelter Terancam Mangkrak

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : MUHAMAD FIKY
Kamis, 11 November 2021 06:40 WIB
Pembangunan smelter PT Sulawesi Mining Investment. (Foto: Bloomberg).

 Sebelumnya 
Kendala lainnya, terkait beru­pa pasokan energi. Setidaknya terdapat tujuh perusahaan yang masih terkendala soal penyediaan listrik.

“Kami terus berupaya mencari solusi untuk dukungan pendanaan. Beberapa yang dilakukan, seperti one on one meeting jika ada ken­dala pasokan energi,” ujarnya.

Untuk diketahui, pemerintah menargetkan pembangunan smelter dapat mencapai 53 unit hingga 2024. Tercatat hingga 2020, jumlah smelter yang telah dibangun mencapai 19 unit.

Baca juga : Zalnado Siap Moncer Bersama Maung Bandung

Sementara, sebanyak empat pabrik smelter akan beroperasi tahun ini. Salah satunya smelter feronikel milik PT Aneka Tam­bang Tbk di Tanjung Buli, Hal­mahera Timur, Maluku Utara.

Tiga lainnya, yakni smelter milik PT Cahaya Modern Metal Industri di Cikande, Serang, Jawa Barat. Lalu, PT SNI di Ci­legon, Banten serta PT Kapuas Prima Coal di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

“Tahun 2024 akan terbangun 30 smelter nikel dengan total rencana investasi lebih 8 miliar dolar AS. Dalam konteks in­vestasi, ini cukup besar nilainya di Indonesia,” ucap Ridwan.

Baca juga : Indonesia Financial Group Caplok 10 Persen Saham Mandiri InHealth

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia Rizal Kasli mengatakan, proyek smelter menjadi kunci untuk menghentikan ekspor mineral mentah.

“Yang menjadi kekhawatiran, ba­gaimana jika pabrik tersebut belum selesai dibangun ketika pelarangan ekspor barang mentah mulai ber­laku pada 2023,” ujarnya.

Padahal, kata Rizal, hilirisasi mineral akan memberikan dampak yang signifikan bagi rantai pasok industri mineral, peningkatan devisa, ketahanan nasional dan peningkatan nilai ekonomi. Termasuk berdampak pada penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga : Kerek Kualitas Produk Lokal, Kemenperin Serahkan SNI Cangkul

Menurut Rizal, upaya un­tuk mempercepat penyelesaian pembangunan pabrik smelter tembaga di Indonesia, perlu un­tuk difasilitasi. Pemerintah harus mengawal ketat sambil memberi kemudahan dan fasilitas kepada perusahaan yang membangun pabrik tersebut. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense